MENGASIHI SESAMA MANUSIA
Penulis : Bernard Tagor

Pembacaan Alkitab Hari ini :
MARKUS 12:28-34
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Hukum manakah yang paling terutama menurut Tuhan Yesus?
- Hukum kedua manakah yang sama seperti hukum pertama?

Yesus pasti mengetahui bahwa golongan Saduki adalah salah satu golongan yang paham betul dan” taat” dengan ajaran hukum Taurat.
Orang Saduki itu bertanya tentang hukum manakah yang paling utama dalam kitab suci?
maka jawab Yesus: “Hukum yang terutama: dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”
JawabanNya sama seperti isi doa “Shema Israel” yang pasti diketahui dan selalu diucapkan oleh orang-orang Yahudi termasuk orang Saduki pada masa itu.
Bahkan jawaban Yesus ditegaskan kembali oleh ahli Taurat.
Dengan kata lain ahli Taurat mengakui dan setuju dengan jawaban Yesus (perlu di ingat, sangat jarang kita temui bahwa ahli taurat setuju dengan perkataan Yesus).
Berbicara dalam konteks agama, Kristen adalah agama yang dikenal mengajarkan tentang hukum Kasih dibandingkan dengan agama – agama lain yang ada di dunia saat ini.
Surat 1 Yohanes 4:8c mengatakan “Sebab Allah adalah Kasih”. Yang dibuktikan Bapa mengutus anakNya ke dunia ini untuk menderita, memberikan nyawaNya mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia.
Itulah bukti nyata bahwa Allah yang berinisiatif mengasihi kita. KasihNya tanpa batas.
Selama Dia hidup 33,5 thn lamanya, Yesus selalu konsisten menunjukkan perbuatan kasih dimanapun Dia berada.
Pertanyaan untuk kita semua yang percaya kepada Dia, apakah kita sungguh-sungguh mengasihi Dia?
Mari kita buktikan dengan tindakan nyata, misalkan konsisten sabar terhadap orang-orang yang membuat kita marah atau kesal, mengasihi orang yang mungkin pernah mengecewakan atau merugikan kita.
Kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita, bersedia dengan tulus berbuat baik dengan memberikan “bantuan apa saja” yang kita mampu.
Renungan hari ini mengingatkan kita kembali, apakah betul kita mengasihi Allah yang tidak bisa dilihat oleh mata, sedangkan manusia yang kita bisa lihat terkadang sulit untuk kita kasihi?
Hal itu sesuai dengan hukum kasih yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri.
Saudaraku, marilah kita terus belajar untuk saling mengasihi sesama manusia, sebab kasih itu berasal dari Allah.
Setiap orang yang mengasihi lahir dan mengenal Allah.
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (lihat 1 Yohanes 4:7-8).

Dalam melakukan tindakan kasih itu, tidak perlu berlama-lama dalam teori. Mari kita belajar bersama-sama melakukannya! Mulai dari diri kita sendiri, mulai dari hal-hal kecil atau sederhana dan mulailah dari hari ini!
Pembacaan Alkitab Setahun
Mazmur 115-118