KERAJAAN YANG TIDAK TERGONCANGKAN
Penulis : Aris Handoko

Pembacaan Alkitab Hari ini :
IBRANI 12:26-29
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Apa yang akan Allah lakukan terhadap bumi dan langit?
- Apa artinya ketika perubahan terjadi atas apa yang dapat digoncangkan?
- Bagaimana seharusnya respon kita setelah menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan?

Beberapa waktu yang lalu, kita melihat dari banyak video singkat di media sosial, banyak bangunan tinggi di Bangkok digoncang gempa. Bahkan ada satu bangunan yang sampai roboh.
Kata goncang dikaitkan dengan goyangan yang sangat keras dan cepat, yang biasanya akan mengubah posisi dan kestabilan.
Rata-rata kita tidak suka digangu dari posisi nyaman dan stabil, tetapi dalam hidup kegoncangan pasti akan dialami oleh setiap orang karena kita hidup di dunia yang memang penuh dengan hal-hal yang mudah tergoncang.
Pertanyaannya bukanlah bagaimana caranya agar kita tidak tergoncang, tapi bagaimana caranya agar ketika goncangan itu datang, kita tidak rusak dan hancur.
Karena kekokohan suatu barang baru terbukti ketika tekanan dan goncangan datang, demikian juga kekuatan seseorang akan terlihat saat masalah dan badai datang
Ibrani 12:28 mengingatkan kita bahwa “kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan”.
Digoncang, tapi tidak tergoncangkan, itulah luar biasanya Allah kita.
Hari ini apa yang menggoncangkan hidup Saudara?
Bagaimana Saudara bisa mengevaluasi dasar kekuatan Saudara agar senantiasa terhubung dengan kerajaan Sorga dan tidak tergoncang?
Mengetahui bahwa kita punya Allah yang kuat dan hebat saja tidak cukup, kita perlu meresponinya dengan pengucapan syukur dan sikap hati yang beribadah kepadaNya menurut cara yang berkenan kepadaNya dengan hormat dan takut.

Diskusikanlah dengan rekan persekutuan Saudara hal-hal apa dalam hidup Saudara yang masih mudah tergoncang dan bagaimana Saudara dapat menang dan kuat di tengah goncangan tersebut.
Pembacaan Alkitab Setahun
Mazmur 80-85