PROSES MENJADI SERUPA DENGAN KRISTUS

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 KORINTUS 3:16-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang bisa menyebabkan selubung terangkat?
  2. Apa yang terjadi ketika ada Roh Allah?
  3. Apa yang Tuhan maksudkan ketika Ia memberikan kemuliaanNya kepada kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Di zaman sekarang, pencitraan menjadi sesuatu yang sangat penting dan dimungkinkan dengan adanya media sosial dan teknologi.

Manusia mencari kemuliaan agar hidupnya terasa lebih berharga dengan menampilkan kehebatan, kebaikan, dan keberhasilan.

Namun, sejalan dengan kemuliaan yang dikejar, rasa cemas dan kekecewaan pun semakin meningkat.

Kita tidak asing dengan masalah-masalah mental yang berkembang begitu rupa melanda semua generasi, bahkan juga yang ada di dalam gereja.

Mengapa kemuliaan yang tampak, tidak mendatangkan damai sejahtera dan kebahagiaan?

Mungkinkah kita salah mendefinisikan kemuliaan yang kita kejar?

Firman Tuhan berkata bahwa Di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

Ketika hati seseorang berbalik kepadaNya, selubung itu diambil.

Barangkali dengan tidak sadar, kita mengejar kemuliaan yang salah, atau kita mengejar kemuliaan Tuhan tapi dengan cara yang salah.

Ada selubung yang menutupi mata hati dan pikiran kita, sehingga kita berpikir kita benar, padahal kita salah.

Itu sebabnya penting bagi kita untuk sungguh-sungguh berbalik kepada Tuhan dan kembali menjadikan Dia yang terutama dalam hidup kita.

Bukan pikiran dan perasaan kita yang terpenting, tapi pikiran dan perasaan Allah yang terpenting.

Ketika kita mengarahkan hati dan pikiran kepadaNya, selubung itu diangkat dan kita mencerminkan kemuliaan Allah yang sesungguhnya: penuh damai sejahtera, penuh kasih dan kebaikan, penuh kuasa dan hikmat yang tak terbatas.

Kita diubahkan menjadi serupa dengan gambar Kristus dalam kemuliaan yang semakin besar.

Kemuliaan yang kita tampilkan adalah hasil dari persekutuan denganNya, bukan tujuan yang kita kejar-kejar supaya terlihat hebat.

Bukankah jauh lebih melegakan ketika kita bisa hidup apa adanya tapi terus bertumbuh dalam kemuliaan Allah yang tanpa batas?

Inilah kemerdekaan yang sejati. Tidak perlu pencitraan, tidak perlu berpura-pura.

Apakah Saudara mau hidup seperti itu?

Adalah hal yang hari ini sedang Saudara tutup-tutupi atau coba tampilkan berbeda dari yang sebenarnya? Akuilah kepada pembimbing Saudara, agar Saudara bisa merdeka dan memancarkan kemuliaan Allah yang sejati.

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 78-79