PEWAHYUAN TENTANG ANAK ALLAH YANG HIDUP
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

Pembacaan Alkitab Hari ini :
MATIUS 16:13-17
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Matius 16:16.

- Menurut orang banyak siapakah Yesus menurut pandangan mereka?
- Menurut Simon Petrus siapakah Yesus baginya? Dan siapakah sebenarnya yang menyatakan hal tersebut kepada Petrus?
- Apakah akibatnya bagi Petrus pewahyuan tentang Anak Allah yang hidup?

Pewahyuan tentang siapa Yesus buat hidup kita pastilah sangat berpengaruh kepada jati diri dan keberadaan kita.
Bagi banyak orang pada zaman Yesus mereka memahami dan mengenal Yesus sebagai salah seorang dari nabi.
Maka mereka hanya mengalami bahwa Yesus sebagai manusia biasa bukan sebagai Anak Allah.
Akibatnya bahwa mereka tidak dapat mengalami keselamatan, pengampunan dosa dan hidup yang kekal, karena hal-hal tersebut hanya dapat dikerjakan atau mereka alami ketika mengakui dan memahami bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup.
Petrus mengalami pewahyuan dari Bapa bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup.
Dan hal tersebut dipahaminya bukan karena pemahaman pikirannya tetapi diwahyukan atau dinyatakan oleh Bapa.
Hal itu mengubah jati dirinya dimana karena Yesus adalah Anak Allah yang hidup maka kehidupan Petrus tidak dapat dikuasai oleh maut.
Pewahyuan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup berawal dari penyataan Bapa bahwa Yesus adalah Tuhan, Anak Allah yang hidup.
“Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Matius 3:16-17).
“Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” (Kisah Para Rasul 2:34-36).
Karena Yesus adalah Tuhan, Anak Allah yang hidup maka maut yang membelenggu manusia, karena upah dosa adalah maut tidak berkuasa atas manusia karena maut telah ditelan dengan kematian dan kebangkitan Yesus, sehingga jati diri Petrus dan kita yang adalah gereja-Nya tidak bisa dikuasai oleh maut, bahkan kita beroleh kuasa untuk hidup berkemenangan.
“Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut.” (Ibrani 2:14).
”Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” (I Korintus 15:57).
Dengan pewahyuan tentang Yesus adalah Anak Allah yang hidup maka kita dibebaskan dari maut dan memiliki hidup yang berkemenangan dalam segala hal.
Dan diatas dasar hal itulah Yesus membangun gereja-Nya, yaitu kehidupan kita, yang memiliki kehidupan Yesus sendiri.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pewahyuan tentang Yesus adalah Anak Allah yang hidup mempengaruhi kehidupan saudara.
Pembacaan Alkitab Setahun
Mazmur 46-50