MENJADI PELAKU BUKAN HANYA PENDENGAR FIRMAN
Penulis : Pramadya Wisnu

Pembacaan Alkitab Hari ini :
YAKOBUS 1:22-25
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Kapan seseorang dikatakan sebagai menipu diri sendiri?
- Apakah tujuan seseorang bercermin?

Ketika seseorang bercermin, ia akan bisa melihat seperti apa wajah dan tubuhnya.
Ia bisa melihat jika wajahnya sudah mulai berkeriput atau rambutnya yang sudah mulai beruban.
Atau ia juga bisa melihat apakah tubuhnya bertumbuh secara proporsional, atau mungkin perut yang mulai terlihat gendut oleh karena makan yang berlibahan.
Dengan cermin kita bisa melihat kekurangan kita dan apa yang patut diperbaiki.
Firman Tuhan mengatakan bahwa tubuh kita terdiri dari tiga bagian, yaitu roh, jiwa dan tubuh (1 Tesalonika 5:23).
Jika dengan cermin kita bisa melihat kekurangan tubuh kita, lalu bagaimana melihat kekurangan kita dalam aspek jiwa dan roh? Jawabannya adalah: Firman Tuhan.
Ibrani 4:12 ”Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”
Firman Allah dilukiskan seperti pedang yang bermata dua, yang sanggup memisahkan jiwa dan roh, yang sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Ketika kita membaca Firman dengan hati yang terbuka, artinya dengan merendahkan diri kita memohon agar Tuhan menerangi jiwa kita.
Maka Roh Kudus sanggup memberitahu kita, hal-hal apa yang secara rohani, secara mental perlu kita perbaiki.
Persis seperti ketika kita bercermin, kita bisa melihat ternyata rambut kita masih acak-acakan.
Hal yang serupa terjadi ketika kita bercermin dengan Firman Tuhan.
Roh Kudus akan menyingkapkan apa saja hal-hal rohani, yang kurang kita lakukan.
Misalnya Roh Kudus mengingatkan kita yang masih belum bisa mengampuni kesalahan seseorang, bahkan masih kita pendam hingga bertahun-tahun.
Atau Roh Kudus mengingatkan kita untuk lebih berjaga-jaga dengan mata dan telinga kita, agar kita tidak jatuh dalam dosa kedagingan.
Firman Tuhan akan sangat bermanfaat jika setelah kita membaca, merenungkan dan menerapkan apa pun yang Roh Kudus nyatakan untuk kita lakukan.
Kitab Amsal yang jumlah pasalnya sebanyak 31, bisa dibaca setiap hari sesuai tanggal.
Dan jika itu diterapkan dampaknya akan luar biasa bagi kehidupan kita.
Misalnya hari ini adalah tanggal 4 dan kita bisa membaca Amsal 4:1-27.
Di Amsal 4:27 dikatakan “Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.”
Ketika kita membaca ayat ini, dengan mudah kita bisa mengerti bahwa Tuhan tidak ingin kita menyimpang dari jalan-jalan Tuhan.
Tuhan juga tidak ingin kita melangkah melakukan kejahatan.
Kitab Amsal relatif mudah untuk dipahami, yang dibutuhkan adalah kemauan kita untuk menerapkannya dalam kehidupan kita.

Saudara, diskusikan dalam kelompok di pemuridan, sudahkan engkau membaca Firman secara teratur, dan menerapkannya secara konsisten?
Pembacaan Alkitab Setahun
Ayub 11-13