MURID-MURID BERDOA DAN MEMBERITAKAN INJIL

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 4:26-31

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang terjadi saat orang-orang percaya berdoa?
  2. Apakah yang diberikan Roh Kudus kepada mereka yang sedang berdoa?
  3. Apakah hubungan doa dan pemberitaan injil?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.” (Kisah Para Rasul 4:31).

Setelah Petrus dan Yohanes dilarang memberitakan tentang Yesus oleh pemimpin Yahudi (Kisah 4:18), mereka kembali ke jemaat dan menceritakan ancaman itu.

Para penguasa ingin menghentikan penyebaran Injil, tetapi jemaat mula-mula tidak takut.

Mereka justru berkumpul dan berdoa bersama.

Situasi ini menunjukkan bahwa ancaman dan tekanan tidak boleh menghentikan orang percaya.

Sebaliknya, itu menjadi alasan untuk bersatu dan memohon pertolongan Tuhan.

Dalam doa mereka, jemaat mengutip Mazmur 2 untuk mengingat bahwa Allah berkuasa atas segala penguasa dunia (ayat 26).

Mereka tidak meminta agar masalah hilang, tetapi memohon keberanian untuk tetap memberitakan Injil (ayat 29).

Doa mereka fokus pada misi, bukan kenyamanan.

Mereka sadar: tanpa kuasa Tuhan, tidak mungkin melawan tekanan.

Lalu, Roh Kudus menguatkan mereka, dan tempat mereka berkumpul pun berguncang (ayat 31)!

Setelah berdoa, Petrus dan jemaat lain diberi keberanian untuk terus bersaksi.

Mereka memberitakan Injil dengan berani, meski ada risiko ditangkap lagi.

Tuhan juga menguatkan mereka dengan tanda-tanda ajaib (ayat 30).

Ini membuktikan: doa yang lahir dari iman tidak sia-sia.

Ketika gereja berdoa untuk misi Tuhan, Dia akan memberi kekuatan dan membuka jalan.

Gereja saat ini harus meniru cara jemaat mula-mula.

Pertama, jadikan doa sebagai dasar sebelum bertindak.

Berdoalah bersama sebelum pelayanan atau penginjilan.

Kedua, minta keberanian untuk memberitakan injil.

Jangan takut diolok karena iman—mintalah agar Roh Kudus memberi kekuatan.

Ketiga, dukung orang yang aktif memberitakan Injil, baik melalui dana, doa, atau semangat.

Jika gereja berdoa dan bertindak dengan berani, Injil akan terus menyebar, bahkan di tengah tantangan.

Mari jadikan gereja tempat doa dan pemberitaan Injil berjalan beriringan.

Dari situ, kuasa Tuhan dinyatakan!

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana mengalami keberanian untuk memberitakan injil.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ezra 1-3