BERKUMPULNYA SEMUA ORANG PERCAYA
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

Pembacaan Alkitab Hari ini :
KISAH PARA RASUL 2:1-6
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Apakah yang dimaksud dengan hari raya pentakosta saat itu?
- Mengapa Allah menggunakan hari raya pentakosta sebagai penggenapan pencurahan Roh Kudus?
- Saat murid-murid dan semua orang percaya berkumpul, apakah yang mereka lakukan?

“Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat..” (Kisah Para Rasul 2:1).
Setelah Yesus naik ke surga, murid-murid-Nya tetap berkumpul di Yerusalem seperti yang Dia perintahkan (Kisah Para Rasul 1:4).
Saat itu, hari Pentakosta tiba—sebuah hari raya Yahudi yang dirayakan 50 hari setelah Paskah.
Banyak orang Yahudi dari berbagai negara datang ke Yerusalem untuk beribadah.
Murid-murid, sekitar 120 orang, sedang berkumpul di satu tempat yang sama.
Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi mereka taat menunggu janji Roh Kudus yang dijanjikan Yesus.
Latar belakang ini menunjukkan bahwa ketaatan untuk tetap bersatu menjadi kunci terjadinya mukjizat.
Tiba-tiba, ada suara seperti angin kencang memenuhi ruangan, dan lidah-lidah api muncul di atas kepala mereka (ayat 2-3).
Roh Kudus memberi mereka kemampuan untuk berbicara dalam bahasa-bahasa asing yang tidak pernah mereka pelajari.
Saat itu juga, orang-orang dari berbagai bangsa di sekitar Yerusalem mendengar para murid berbicara dalam bahasa mereka sendiri (ayat 6).
Peristiwa ini bukan kebetulan: berkumpulnya orang percaya menjadi cara Tuhan memulai gereja-Nya.
Tanpa persatuan, mukjizat ini tidak mungkin terjadi.
Orang-orang yang mendengar para murid langsung terheran-heran.
Mereka bertanya, “Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar bahasa kita sendiri?” (ayat 8).
Melalui persekutuan murid-murid yang taat, Roh Kudus memecahkan hambatan bahasa dan budaya.
Inilah awal gereja terbentuk, dan Injil mulai tersebar ke seluruh dunia.
Berkumpulnya orang percaya bukan sekadar acara biasa—itu menjadi pintu bagi Tuhan bekerja secara luar biasa.
Kita saat ini perlu mencontoh murid-murid yang setia berkumpul.
Pertama, jangan remehkan kebersamaan.
Hadirilah ibadah, persekutuan, PA atau doa dengan rutin, meski terasa biasa.
Kedua, mintalah untuk Roh Kudus bekerja.
Sediakan waktu untuk doa bersama dan dengarkan pimpinan-Nya.
Ketiga, jadikan gereja terbuka, seperti Pentakosta yang menjangkau banyak bahasa.
Jika gereja bersatu dan terbuka, kuasa Tuhan akan nyata, dan banyak orang tertarik pada Kristus.
Mari jadikan gereja tempat orang berkumpul bukan hanya untuk sosialisasi, tetapi untuk mengalami kuasa Tuhan bersama-sama!

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, mengapa Roh Kudus dicurahkan saat orang-orang percaya berkumpul di hari pentakosta.
Pembacaan Alkitab Setahun
2 Tawarikh 32-34