ANTUSIAS MENGIKUTI PERTEMUAN IBADAH

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 10:23-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang harus kita pegang dengan teguh?
  2. Mengapa kita harus berpegang teguh?
  3. Mengapa kita harus saling memperhatikan?
  4. Apa yang tidak boleh kita lakukan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, Yesus Kristus telah menasihatkan para murid-Nya untuk saling mengasihi:

Yohanes 13:34-35 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

Ketika para murid saling mengasihi, maka mereka akan saling memperhatikan.

Dan ketika kita saling memperhatikan, maka kita akan mengetahui bahwa ada saudara kita yang sedang sakit, sedih atau mengalami kesusahan.

Dalam keadaan seperti itu, maka saudara kita itu membutuhkan pertolongan.

Karena itulah, Yesus menasihatkan kita untuk saling mengasihi agar kita masing-masing dapat berperan dalam membantu atau menolong saudara kita yang sedang membutuhkan pertolongan.

Itulah sebabnya, penulis Kitab Ibrani menuliskan nasihatnya:

Ibrani 10:24-25Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”

Saudara, ketika kita saling memperhatikan, maka kita dapat melihat dan merasakan kebutuhan saudara kita.

Karena itu, kita dinasihatkan untuk tidak meninggalkan pertemuan ibadah.

Bahkan, kita dianjurkan untuk semakin sering bertemu serta saling memberi dan menerima nasihat dari saudara kita.

Oleh karena itu, janganlah menjauhi ibadah, tetapi marilah kita semakin giat beribadah serta semakin giat dalam menerima dan memberi nasihat supaya kita bisa tetap terpelihara dalam komunitas atau jemaat tempat kita bergabung.

Oleh Injil atau oleh pembapaan rohani yang benar, dimana kita telah hidup bersama dalam waktu yang lama dengan komunitas atau jemaat dimana kita beribadah.

Ada juga hal penting lainnya mengapa kita tidak boleh menjauhi pertemuan ibadah kita:

Ibrani 10:26-29 “Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka. Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi. Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?”

Karena itu, sangat penting bagi kita untuk tidak meninggalkan pertemuan ibadah, melainkan semakin antusias mengikutinya supaya kita dapat saling memperhatikan dan semakin saling mengasihi agar tidak ada di antara kita yang melakukan dosa dengan sengaja (murtad).

Sebab tidak ada lagi pengampunan bagi mereka yang murtad atau menghina Yesus Kristus dengan menginjak-injak kasih karunia Allah.

Bagi mereka yang murtad atau menghujat Roh Kudus, tidak ada pengampunan.

Selain itu, untuk setiap dosa yang terjadi karena kelalaian atau ketidakpahaman kita, saat kita jatuh dalam dosa, maka berlaku apa yang dinyatakan oleh Firman Tuhan berikut ini:

1 Yohanes 1:9 “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”

Oleh karena itu, marilah kita semakin antusias mengikuti pertemuan ibadah karena kita dapat belajar Firman Tuhan, saling mengasihi dan saling memperhatikan bagaimana Firman Tuhan dikerjakan dalam komunitas atau jemaat tempat kita bergabung.

Saudara, ketika kita memperhatikan saudara kita yang sedang menghadapi persoalan, maka sudah sepatutnya kita mengasihi dia sebagai bukti ketaatan kita kepada perintah Yesus yaitu agar para murid saling mengasihi.

Melalui perhatian itu, kita pun dapat lebih mudah menasihati saudara kita agar tidak frustrasi, depresi atau kehilangan sukacita karena masalah yang dialami.

Dengan tidak meninggalkan pertemuan ibadah, maka kita memiliki kesempatan untuk saling melindungi, saling membantu  dan saling menolong.

Oleh karena itu, marilah kita saling mendorong satu sama lain agar tidak ada saudara kita yang meninggalkan pertemuan ibadah dan akhirnya terjerat oleh musuh sehingga mengalami berbagai masalah yang dapat membuatnya kehilangan sukacita.

Saudara, marilah kita saling mengasihi dengan saling mendoakan, saling melindungi dan saling menasihati.

Pertemuan ibadah adalah sarana bagi kita untuk bertumbuh secara rohani, tempat dimana kita saling mengasihi, saling mendorong dalam kasih dan pekerjaan baik sehingga kita terhindar dari berbagai cobaan yang dapat menyesatkan dan membawa kita kepada kemurtadan.

Marilah kita menerapkan Firman Tuhan yang mendorong kita untuk saling menguatkan dan berbuat kebaikan.

Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Apa penyebab orang percaya melakukan penghujatan terhadap Roh Kudus?

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Tawarikh 2-5