MEMULIAKAN TUHAN DENGAN HARTA KITA
Penulis : Aris Handoko

Pembacaan Alkitab Hari ini :
AMSAL 3:9-14
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Apa yang Raja Salomo nasihatkan kepada kita mengenai harta yang kita miliki?
- Bagaimana respon hati kita seharusnya terhadap didikan Tuhan?
- Apakah yang keuntungannya melebihi perak dan emas?

Sebagai orang Kristen, kita mungkin sering memberikan persembahan, perpuluhan, dan sumbangan-sumbangan lainnya.
Memberi sebagian dari harta kita sebagai salah satu cara untuk memuliakan Tuhan adalah sesuatu yang sering kita dengar.
Pagi ini, mari kita renungkan lebih dalam, benarkah ketika kita memberi harta kita, nama Tuhan sungguh-sungguh dimuliakan?
Yang jelas, harta kita memang bisa membantu pekerjaan Tuhan terlaksana dan menjadi berkat bagi mereka yang menerimanya.
Namun, perkara Tuhan dimuliakan atau tidak ternyata tergantung dari sikap hati kita ketika memberi.
Ada orang yang merasa karena sudah memberikan perpuluhan dan persembahan setiap minggu, maka itu sudah cukup.
Perkara bagaimana mendapatkan harta dan bagaimana menggunakannya, bisa dilakukan sesukanya.
Termasuk juga sikap hati saat memberi tidak terlalu diperhatikan lagi.
Sebagian orang lagi memberi dengan harapan agar diberkati, dan ketika berkat secara materi belum diterima, mereka mempertanyakan apakah Tuhan sungguh-sungguh peduli kepadanya.
Apakah kita pernah berpikir demikian?
Terkadang di tengah kebiasaan dan dorongan untuk memberi, kita perlu evaluasi diri: Apakah kita memberi sungguh-sungguh didasari oleh cinta kepada Tuhan dan kerinduan untuk memuliakanNya, atau kita sebenarnya memberi untuk diri sendiri? Untuk mencari kenyamanan dan keamanan. Untuk menghindari konflik, atau untuk dilihat orang.
Jangan sampai pemberian kita memberkati orang lain, tetapi mendukakan Tuhan, dan tidak mendatangkan berkat sejati yang Tuhan sediakan buat kita.
Itu sebabnya Salomo memperingatkan kita bukan hanya untuk memuliakan Allah dengan harta kita, tapi juga memastikan diri untuk mendapatkan HIKMAT.
“Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak dan hasilnya melebihi emas.” (Amsal 3:13-14).
Marilah kita memberi dengan motivasi dan sikap yang benar sehingga Allah sungguh-sungguh dimuliakan lewat hidup kita.

Renungkan apakah ada pemberian Saudara hari ini yang ternyata tidak didasari oleh motivasi dan sikap yang benar? Berdoalah meminta hikmat dan kasih karuniaNya untuk bisa bertobat dan memuliakanNya dengan benar.
Pembacaan Alkitab Setahun
2 Raja-Raja 18-19