MENGELOLA DENGAN MEMBERI PERPULUHAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MALEAKHI 3:6-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud dengan menipu Allah yang dilakukan bangsa Israel?
  2. Apakah yang terjadi bila bangsa Israel taat memberi perpuluhan?
  3. Apakah kita sudah taat memberi sesuai kehendak Tuhan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam”. (Maleakhi 3:11).

Kitab Maleakhi adalah kitab terakhir dalam Perjanjian Lama dan ditulis pada masa setelah pembuangan Israel ke Babel.

Saat itu, bangsa Israel telah kembali ke tanah mereka, tetapi mereka mulai lalai dalam ibadah dan kehidupan rohani.

Mereka menahan persepuluhan dan persembahan, serta meragukan kasih dan keadilan Tuhan. Dalam Maleakhi 3:6-11, Tuhan menegur umat-Nya karena tidak setia dalam memberikan apa yang menjadi hak-Nya, yaitu persepuluhan dan persembahan.

Tuhan mengingatkan mereka bahwa Dialah Tuhan yang tidak berubah, dan mereka dipanggil untuk kembali kepada-Nya dengan setia.

Tuhan menyatakan bahwa Dia tidak berubah, dan karena itu, umat-Nya tidak binasa.

Namun, mereka telah menyimpang dari ketetapan-Nya. Tuhan memanggil mereka untuk kembali kepada-Nya, dan sebagai tanda pertobatan, mereka harus mempersembahkan persepuluhan dan persembahan dengan setia.

Persepuluhan adalah sepuluh persen dari penghasilan yang seharusnya dikembalikan kepada Tuhan sebagai pengakuan bahwa segala yang mereka miliki berasal dari-Nya.

Dengan menahan persepuluhan, mereka tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga merampas hak Tuhan.

Dalam kitab Maleakhi, menahan persepuluhan dan persembahan sama dengan merampok Tuhan.

Namun, Tuhan menjanjikan berkat yang melimpah jika mereka setia dalam memberikan persepuluhan.

Tuhan bahkan menantang mereka untuk mencobai-Nya dalam hal ini, dengan janji bahwa Dia akan membuka tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat yang tidak terhingga.

Tuhan juga berjanji untuk melindungi hasil bumi mereka dari hama dan kerusakan.

Ini menunjukkan bahwa Tuhan peduli terhadap kesejahteraan umat-Nya dan ingin memberkati mereka secara materi dan rohani.

Implementasi praktis dari firman ini adalah, pertama, kita harus menyadari bahwa segala yang kita miliki adalah pemberian Tuhan, dan kita dipanggil untuk mengelola keuangan dengan bijaksana, termasuk memberikan berbagai persembahan dengan sukacita.

Kedua, kita perlu memeriksa hati dan motivasi kita dalam memberi.

Memberi bukan sekadar kewajiban, tetapi sebagai bentuk penyembahan dan pengakuan bahwa Tuhan adalah sumber berkat kita.

Ketiga, kita harus percaya pada janji Tuhan bahwa ketika kita setia dalam memberi, Dia akan mencurahkan berkat-Nya dalam hidup kita.

Terakhir, kita juga diajak untuk hidup dalam ketaatan dan kepercayaan penuh kepada Tuhan, karena Dia tidak pernah berubah dan setia pada janji-Nya.

Dengan demikian, kita dapat mengalami kepenuhan berkat-Nya dalam setiap aspek kehidupan.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya memberi persembahan dengan ketaatan dan sukacita.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Raja-Raja 10-11