HIDUP BIJAKSANA
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

Pembacaan Alkitab Hari ini :
TITUS 2:1-5
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Apakah nasehat Paulus untuk laki-laki tua?
- Apakah nasehat Paulus untuk perempuan tua dan muda?
- Apakah nasehat Paulus untuk orang-orang muda?

“Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan”. (Titus 2:2).
Bijaksana menurut kamus bahasa Indonesia adalah 1) selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya); arif; tajam pikiran
2) pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dan sebagainya) apabila menghadapi kesulitan dan sebagainya.
Sedangkan dalam bahasa Yunani σώφρων (sōphrōn) dan memiliki arti memiliki pikiran yang baik dan mampu mengendalikan diri.
Dari dua pengertian tersebut bijaksana berarti memiliki pemikiran yang baik (cemat, teliti, tajam) dan mampu mengendalikan diri.
Rasul Paulus menulis surat kepada muridnya yang bernama Titus supaya dapat menjadi gembala yang baik, surat ini disebut pula surat penggembalaan.
Tujuan Rasul Paulus menulis surat ini salah satunya adalah untuk membantu jemaat tumbuh dalam iman, pengetahuan akan kebenaran dan kesalehan hidup.
Salah satu nasehat Paulus untuk jemaat adalah hidup bijaksana.
Jemaat yang dilayani Titus sedang menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun dari luar.
Tantangan yang dialami Titus dalam jemaat saat itu adalah aneka kelompok, sehingga perlu penanganan yang berbeda-beda, untuk orang tua, orang muda, wanita tua dan wanita muda.
Bahkan dalam jemaat terdapat mereka yang masih memiliki status budak.
Salah satu nasehat Paulus yang disebut dua kali adalah hidup bijaksana.
Saudara, kita hidup dalam zaman dimana dosa semakin merajalela. Orang tidak takut kepada Tuhan.
Budaya yang ada di sekitar kita sangat mungkin mempengaruhi pola pikir dan tindakan kita.
Oleh karena itu, kita perlu bijaksana dalam kehidupan. Pengetahuan akan kebenaran akan memampukan kita memilah-milah mana yang benar dan mana yang kurang benar.
Budaya yang mengutamakan potensi diri (berpusat pada diri sendiri) menjadi gerakan zaman baru.
Gerakan ini mirip dengan gerakan yang mengutamakan berkat atau Injil kemakmuran!
Gerakan yang mengutamakan kemakmuran dari pada pengenalan akan Tuhan.
Kalau kita tidak bijaksana, mungkin saja kita terpengaruh, apalagi gerakan atau ajaran itu dibungkus ayat-ayat firman Tuhan.
Dalam dunia yang semakin materialistis dan konsumtif, kita harus semakin bijak, mampu menilai keadaan zaman dan mampu mengendalikan diri.
Pengendalian diri menjadi benteng supaya kita tidak terseret arus dunia.
Oleh karena itu, kita harus tekun menghidupi kebenaran firman Tuhan dan hidup dalam persekutuan yang intim dengan Tuhan.
Supaya kita memiliki pikiran dan perasaan Kristus dan kita menjadi terang atau garam dunia ini.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya supaya kita memiliki hati yang bijaksana.
Pembacaan Alkitab Setahun
Hakim-hakim 8-9