BERSEKUTU DAN MENJADI PELAKU FIRMAN
Penulis : Bernard Tagor

Pembacaan Alkitab Hari ini :
YAKOBUS 1:21-25
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Apa yang harus kita buang dalam hidup kita dan apa yang harus kita terima dengan lembut didalam hati? (ayat 21)
- Apa yang rasul Yakobus mau untuk kita lakukan? (ayat 22)
- Jika seorang hanya mendengar Firman dan tidak melakukannya, kita diumpamakan seperti apa?
- Orang yang melakukan apa yang disebut orang yang berbahagia? (ayat 25)

Di era digital sekarang ini banyak orang Kristen gampang sekali menemukan judul-judul khotbah yang bagus, menarik dan keren yang kita ingin nonton/dengarkan.
Tidak mengenal batas usia, baik itu anak-anak, orang muda sampai dengan orang tua, siapapun bisa mengaksesnya, dimanapun kita berada dan kapanpun waktunya kita bisa dengan mudah mendengar atau menontonnya, baik itu di youtube, Tiktok, IG, facebook dan media digital lainnya.
Apalagi yang berkhotbah adalah orang yang terkenal, pengkhotbah besar atau pengkhotbah yang menjadi idolanya, yang mana Firman Tuhan yang disampaikan oleh mereka sesuai dengan realitas hidup hari ini, khotbah yang ringan “easy listening”, jelas, tidak bertele-tele, khotbah yang sesekali disisipi kalimat-kalimat humor.
Khotbah yang berdurasi panjang pun akan terasa waktunya sebentar.
Pertanyaanya apakah boleh? Ya siapapun berhak dan tidak ada yang melarangnya.
Apakah semangat untuk mendengarkan khotbah ini membuktikan bahwa kita sangat giat mengasihi Firman Allah? Jawabannya tentu “tidak selalu.”
“Tidak selalu” bukan berarti kita tidak perlu giat mendengar Firman Tuhan lewat media digital atau media lainnya dan kita tidak perlu belajar Firman Tuhan.
Tentu bukan! Kita harus selalu rindu mendengarkan Firman Tuhan dan mau belajar mendalami Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Tetapi jangan sampai kita menjadi seperti orang farisi yang mengetahui banyak sekali pengetahuan Firman dikepalanya, namun sedikit dalam melakukan apa yang diketahuinya
Surat rasul Yakobus 1:22 tidak menyangkal arti penting dari mendengarkan Firman Tuhan.
Tetapi tidak cukup hanya sebatas pendengar Firman saja. Kita harus melakukan Firman yang kita dengar atau dengan kata lain kita harus menjadi pelaku Firman.
Jika kita tidak melakukan Firman, surat Yakobus mencatat bahwa kita menipu diri sendiri.
Orang yang tidak melakukan Firman diumpamakan seseorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana wajahnya (ayat 23b-24).
Perlu diketahui, jangan pernah mengandalkan pengalaman, kekuatan pikiran dan pengetahuan kita untuk mengerti tentang FirmanNya!
Jadi, bagaimana caranya supaya kita menjadi pelaku Firman sejati?
Perlu sekali dalam mendengarkan Firman Tuhan kita harus membuka hati, merendahkan dan mengosongkan hati dan pikiran kita, meminta Roh kudus untuk menuntun dan melembutkan hati kita, meminta pertolongan Roh kudus agar Dia memampukan kita untuk memahami apa yang menjadi “keinginan Dia untuk kita lakukan”.
Kita terus belajar menggali Firman Tuhan. Tidak perlu harus selalu spektakuler dalam melakukan Firman, kita harus selalu rindu bergaul dan bersekutu dengan Tuhan setiap saat.
Mulailah dengan langkah pertama, sederhana atau langkah kecil dalam melakukannya, jangan anggap sepele, jangan malas apalagi ditunda untuk melakukannya dan yang penting kita harus konsisten dan tekun untuk melakukan langkah-langkah itu.
Ingat! kita akan disebut orang yang berbahagia apabila kita mendengar dan melakukan Firman Tuhan.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, seberapa sering kita mendengarkan khotbah selama ini? Apakah dengan khotbah yang sering kita dengar membuat kita mengalami perubahan hidup? Jika Iya, diskusikan contoh-contoh praktisnya. Jika belum, bagaimana caranya agar kita mengalami perubahan yang baik dalam hidup kita?
Pembacaan Alkitab Setahun
Imamat 22-23