DIPERCAYAKAN HARTA YANG SESUNGGUHNYA
Penulis : Pramadya Wisnu

Pembacaan Alkitab Hari ini :
LUKAS 16:10-13
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Apakah yang dimaksud dengan Mamon?
- Bagaimana sikap umat Tuhan yang sepatutnya terhadap Mamon?

Kata Mamon berasal dari kata Yunani mammonas.
Akar kata yang serupa ada dalam bahasa Ibrani, Latin, Aram dan Kasdim.
Semuanya diterjemahkan menjadi “uang, kekayaan, dan harta benda.”
Dalam pemahaman di Alkitab, kata Mamon sering kali mengandung konotasi negatif.
Kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan semua nafsu: kerakusan, keserakahan, dan keuntungan duniawi yang tidak jujur.
Pada akhirnya, Mamon menggambarkan berhala materialisme, yang bahkan menurut ukuran dunia pun dipandang sebagai sesuatu yang berlebihan atau negatif.
Firman Allah menunjukkan kontras yang kuat antara penyembahan pada kekayaan dunia dan penyembahan kepada Tuhan.
Lukas 16:13 ”Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
Uang, harta, kekayaan dunia itu bisa memberikan kesenangan dan sekaligus bisa menjadi sumber kepedihan, misalnya jika harta warisan menjadi sumber konflik dalam keluarga.
Lukas 16:11 (BIS) “Jadi, kalau mengenai kekayaan dunia ini kalian sudah tidak dapat dipercayai, siapa mau mempercayakan kepadamu kekayaan rohani?”
Tuhan ingin agar kita menjadi orang yang dapat dipercaya, orang yang tidak silau terhadap harta dan kesenangan duniawi.
Agar kita dapat dipercayakan kekayaan rohani.
Apa saja kekayaan rohani, hidup kita berbuah Roh yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Kita menjadi semakin dewasa di dalam Tuhan, kita menjadi berkat bagi banyak orang melalui apa yang kita lakukan kepada banyak orang.
Sekali lagi, peringatan Tuhan bagi orang yang cenderung untuk mengumpulkan harta duniawi:
Matius 6:19-21 “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan makna: “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”
Pembacaan Alkitab Setahun
Yesaya 28-30