TIDAK LAGI HIDUP DALAM KEGELAPAN
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

Pembacaan Alkitab Hari ini :
YOHANES 12:44-50
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

- Apa arti praktis “tidak tinggal dalam kegelapan” bagimu?
- Bagaimana firman yang akan “menghakimi” itu seharusnya mempengaruhi caramu membaca Alkitab?
- Perintah Yesus mana yang paling sulit kamu taati?

“Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan”. (Yohanes 12:46).
Hidup dalam kegelapan adalah gambaran yang suram tentang kehidupan tanpa arah, penuh ketakutan, dan mudah tersandung.
Secara rohani, ini menggambarkan kondisi manusia yang terpisah dari Allah, dibelenggu oleh dosa, dan tidak mengetahui tujuan hidup yang sejati.
Dalam konteks inilah Yesus berseru dengan suara nyaring, menyatakan diri-Nya sebagai Terang yang telah datang ke dalam dunia.
Seruan ini adalah puncak dari seluruh pelayanan publik-Nya, sebuah undangan dan sekaligus pernyataan kebenaran terakhir sebelum Ia berjalan menuju salib.
Bagi kita hari ini, panggilan itu tetap relevan: untuk keluar dari kegelapan kita dan datang kepada Terang itu.
Yesus menegaskan kesatuan-Nya dengan Bapa. Ketika kita memandang Yesus, kita sedang melihat kehendak dan karakter Bapa secara sempurna.
Ini menghilangkan segala keraguan dan ketakutan kita tentang siapa Allah sebenarnya.
Yesus bukanlah perantara yang berdiri sendiri, melainkan perwujudan kasih Bapa bagi dunia.
Oleh karena itu, percaya kepada Yesus berarti kita meletakkan kepercayaan kita sepenuhnya pada Allah Bapa.
Keyakinan ini memberikan dasar yang kokoh bagi iman kita. Kita tidak lagi berjalan dalam kegelapan spekulasi tentang Allah, tetapi dalam terang pewahyuan yang jelas dan pasti melalui Yesus Kristus.
Firman Yesus memiliki otoritas kekal untuk menyelamatkan dan menghakimi. Yesus datang untuk menyelamatkan, tetapi firman-Nya yang kita dengar dan abaikan akan menjadi hakim kita di akhir zaman.
Firman-Nya bukanlah perkataan manusia yang bisa kita remehkan atau tawar-tawar.
Ia adalah perintah Bapa yang membawa pada hidup kekal. Ini berarti, setiap kali kita membaca, mendengar, atau merenungkan Firman Tuhan, kita sedang berhadapan dengan sesuatu yang menentukan nasib kekal kita.
Hidup dalam terang berarti kita menyadari keseriusan ini dan memilih untuk membangun hidup di atas kebenaran firman-Nya, sehingga pada hari terakhir, firman itu tidak menjadi saksi yang memberatkan, melainkan yang membenarkan kita.
Setelah memahami firman, kita perlu melakukannya. Pertama, Lakukan Evaluasi Diri di Bawah Terang Firman.
Secara rutin, bawalah hidup kita—pikiran, perkataan, dan perbuatan—untuk diuji di hadapan Firman Tuhan.
Tanyakan, “Apakah area dalam hidupku ini masih berada dalam kegelapan?” Mintalah Roh Kudus untuk menyingkapkannya dan berikanlah komitmen untuk memperbaikinya.
Kedua, Ambil Keputusan untuk Taat Sekalipun Tidak Mengerti.
Ketiga, Jadilah Saluran Terang dengan Membagikan Kebenaran. Iman yang hidup tidak bisa disimpan untuk diri sendiri.
Bagikanlah penghiburan, teguran, dan kebenaran Firman Tuhan yang telah mengubah hidup Anda kepada orang lain.
Dengan menjadi saluran terang, Anda mengukuhkan kebenaran itu dalam hidup Anda sendiri dan menuntun orang lain untuk keluar dari kegelapan mereka.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya menyatakan terang Kristus di dalam kita kepada komunitas sekitar kita.
Pembacaan Alkitab Setahun
Titus-Filemon