TUNDUKLAH KEPADA ALLAH LAWANLAH IBLIS

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YAKOBUS 4:7-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kepada siapa seharusnya kita menundukkan diri?
  2. Mengapa kita harus mendekat kepada Allah?
  3. Mengapa orang yang mendua hati disebut malang?
  4. Apa yang akan terjadi bagi mereka yang merendahkan diri?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, rasul Yakobus adalah adik kandung Yesus.

Dia baru benar-benar percaya bahwa Yesus adalah Mesias, seperti yang telah dikatakan oleh ibu mereka, setelah Yesus bangkit dari kubur-Nya.

Setelah kebangkitan-Nya, Yesus pergi ke Galilea dan kembali ke rumah-Nya di Nazaret untuk menyatakan diri-Nya sebagai Mesias kepada keluarga-Nya, kepada ibu serta saudara-saudara-Nya yaitu kepada Yakobus, Simon, Yudas, dan beberapa saudara perempuan-Nya -Matius 13:55, Markus 6:3.

Rasul ini menyatakan dalam kitabnya bahwa pencobaan dapat mendatangkan kebahagiaan bagi siapapun yang mengalaminya, asalkan dijalani tanpa bersungut-sungut, melainkan dengan ketekunan, kesabaran, dan ucapan syukur kepada Tuhan Allah, Bapa kita.

Sebab kita tahu bahwa Tuhan sedang merenda sesuatu yang baik dalam hidup kita:

Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Oleh karena itu, dalam menghadapi segala sesuatu atau berbagai pencobaan, sikap kita seharusnya adalah senantiasa merendahkan dan menundukkan diri kepada kedaulatan Allah, serta tetap hidup dalam ketaatan dan kebenaran.

Roh Kudus akan mengajar kita untuk melawan iblis, dan ia pun akan lari meninggalkan kita.

Saudara, sadarkah kita bahwa iblis atau setan telah dikalahkan ketika Yesus mati di kayu salib?

Setelah dikuburkan, Yesus turun ke dalam kerajaan maut untuk memproklamasikan diri-Nya sebagai Mesias, dan Dia melucuti kuasa iblis serta mengalahkan maut dengan kebangkitan-Nya dari kubur.

Karena itu, semua orang yang percaya kepada-Nya disebut oleh rasul Paulus sebagai orang yang lebih dari pemenang:

Roma 8:37 “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.”

Oleh karena itu, ketika kita mengalami segala sesuatu, kita harus selalu menyadari bahwa kehidupan kita merupakan peperangan rohani, yaitu melanjutkan peperangan yang telah dimenangkan oleh Yesus Kristus.

Saudara, marilah kita senantiasa terhubung dengan Bapa melalui Roh Kudus-Nya, agar Roh Kudus senantiasa menolong, menghibur, dan mengajar kita karena dialah penolong, penghibur dan pengajar:

Yohanes 14:26-27 “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”

Dalam peperangan rohani dan dalam menghadapi berbagai pencobaan, marilah kita senantiasa mengingat bahwa kerendahan hati dan ketundukan kepada Allah merupakan kekuatan yang sejati untuk melawan iblis atau setan.

Rasul Yakobus menegaskan hal ini dalam kitabnya:

Yakobus 4:7 “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

Saudara, iblis tidak akan lari ketika berhadapan dengan seseorang yang hanya tahu banyak firman, tetapi tidak melakukannya.

Namun, iblis akan lari tunggang-langgang ketika berhadapan dengan pelaku firman yang melawannya, karena ia tahu bahwa kuasa Tuhan menyertai pelaku firman dan tunduk kepada Allah.

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menggunakan seluruh perlengkapan senjata Allah, agar kita senantiasa memenangkan setiap pertempuran melawan setan, dan iblis pun akan lari meninggalkan kita.

Haleluya, puji Tuhan, Amin.

Mengapa kita harus menggunakan seluruh perlengkapan senjata Allah untuk memenangkan pertempuran atau peperangan rohani?

Pembacaan Alkitab Setahun

Kisah Para Rasul 1-3