SENJATA YANG DIPERLENGKAPI DENGAN KUASA ALLAH

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 KORINTUS 10:3-6

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimanakah perjuangan Rasul Paulus pada waktu itu?
  2. Senjata apa yang digunakan oleh Rasul Paulus?
  3. Apa yang menjadi target Rasul Paulus dalam perjuangannya?
  4. Apa tujuan musuh dalam peperangan rohani ini?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Rasul Paulus berada di Korintus, ia telah diakui sebagai rasul yang memimpin jemaat di sana.

Jemaat tunduk dan rela mengikuti ajaran yang disampaikan oleh Paulus.

Namun, ada sebagian kecil orang yang dipengaruhi oleh para pekerja curang, mereka yang melemahkan Injil dan melakukan pekerjaan Iblis dengan terus menyerang pengajaran Paulus, bahkan memfitnah pribadi serta karakternya.

Akibatnya, muncul kelompok-kelompok yang menimbulkan perpecahan di dalam jemaat Korintus:

1 Korintus 1:11-13 “Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu. Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus. Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? ADari ayat firman Tuhan di atas, kita dapat melihat bagaimana para pengajar yang curang memengaruhi jemaat, sehingga menyebabkan perpecahan di antara mereka. Hal itu menunjukkan bahwa jemaat sedang mengalami kekalahan dalam peperangan rohani.tau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?”

Dari ayat firman Tuhan diatas kita lihat bagaimana pengajar-pengajar curang itu mempengaruhi jemaat sehingga menimbulkan perpecahan diantara jemaat, dan itu artinya jemaat mengalami kekalahan dalam peperangan rohani.

Untuk menghadapi persoalan ini, Rasul Paulus menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari peperangan rohani.

Untuk mengatasinya, ia menekankan pentingnya menggunakan senjata rohani, bukan senjata duniawi.

Karisma, propaganda, kecerdikan, bakat, kekayaan, keterampilan berorganisasi, kefasihan berbicara, maupun kepribadian manusia tidaklah memadai untuk meruntuhkan benteng yang dibangun oleh Iblis.

Satu-satunya senjata yang sanggup menghancurkan kubu-kubu ketidakbenaran dan pengajaran palsu adalah senjata yang dikaruniakan oleh Allah.

Senjata ini sangat ampuh karena bersifat rohani dan dikaruniakan oleh Allah.

Rasul Paulus menjelaskan tentang senjata ini dalam kitabnya:

Efesus 6:13-19 “Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus, juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil”

Oleh karena itu, dalam peperangan rohani ini, marilah kita menjaga kehidupan kita agar senantiasa hidup dalam kekudusan.

Dengan demikian, kita dapat tetap berdiri tegak tanpa rasa malu atau takut, dan tidak tertipu oleh tipu daya setan.

Saudara, Rasul Petrus mengingatkan:

1 Petrus 5:7-9 “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”

Saudara, kekuatiran muncul ketika kita kurang menyadari kasih karunia Allah, kurang mengenal Allah, dan terjebak dalam tipu daya Iblis.

Hidup kita sesungguhnya adalah sebuah peperangan rohani.

Oleh karena itu, kita perlu senantiasa menyadari kasih karunia Allah yang telah berjanji untuk selalu menyertai dan setia membimbing kita.

Dalam peperangan rohani yang kita hadapi, sebenarnya kita hanya melanjutkan peperangan yang telah lebih dulu dimenangkan oleh Yesus Kristus.

Melalui kemenangan itu, Paulus menyebut kita sebagai orang yang lebih dari pemenang.

Jika kita senantiasa waspada dalam menghadapi Iblis, maka kita pasti akan menang, sebab Iblis telah ditaklukkan oleh kuasa Nama Yesus Kristus dan oleh kuasa darah Anak Domba Allah, yaitu Yesus Kristus.

Senjata kita dalam peperangan ini bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata rohani yang diperlengkapi dengan seluruh perlengkapan senjata Allah.

Dengan kuasa Nama Yesus, kita akan mengalahkan setiap tipu daya Iblis.

Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Apa yang menyebabkan kekalahan terjadi di pihak orang percaya?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 19-21