MENGALAHKAN IBLIS OLEH DARAH ANAK DOMBA
Penulis : Pdt. Robinson Saragih

Pembacaan Alkitab Hari ini :
WAHYU 12:9-12
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

- Naga besar atau si ular tua itu dikenal juga sebagai apa?
- Apa pekerjaan si ular tua itu?
- Mengapa ular tua itu dilemparkan ke bumi?
- Siapa yang bernyanyi di sorga?
- Senjata yang dapat dipakai untuk mengalahkan setan atau iblis?

Saudara, jika kita membaca dengan saksama ayat firman ini sesuai dengan petunjuk di atas, serta memperhatikan ayat-ayat dalam perikopnya, maka kita akan melihat dengan jelas bahwa terjadi peperangan di surga antara Malaikat Mikhael dan si ular tua yaitu naga, Satan, atau Iblis yang dibantu oleh malaikat-malaikatnya.
Ular tua atau naga itu akhirnya kalah dan dilemparkan ke bumi.
Dan naga besar itu, yaitu ular tua yang disebut Satan atau Iblis, yang selalu menyesatkan seluruh dunia, telah dilemparkan ke bawah, ke bumi, bersama dengan malaikat-malaikatnya, yaitu mereka yang ikut berperang melawan Malaikat Tuhan, Mikhael, dan malaikat-malaikatNya.
Kekalahan si naga tua yaitu Satan atau Iblis menyebabkan ia diusir dan tidak lagi mendapat tempat di sorga.
Ia dicampakkan ke bumi bersama seluruh malaikat yang mengikutinya.
Si ular tua yang telah dilemparkan ke bawah itu menunjukkan kekalahan Iblis dalam pertarungan melawan Malaikat Tuhan, Mikhael.
Keselamatan dan kuasa Allah telah dinyatakan melalui darah Yesus Kristus, yang menyebabkan Iblis, si pendakwa itu, dilemparkan ke bawah yaitu ke bumi.
Orang percaya dapat mengalahkan Iblis oleh darah Anak Domba (Yesus Kristus) dan melalui perkataan kesaksian mereka yang tidak menyayangkan nyawanya, artinya orang percaya yang memiliki iman yang teguh.
Perkataan kesaksian dari orang percaya yang tidak menyayangkan nyawanya berarti mereka berani bersaksi tentang iman mereka, memberitakan firman kebenaran dan Injil keselamatan sekalipun nyawa menjadi taruhannya.
Ada sebuah lagu lama yang sangat terkenal dalam sejarah gereja di India, yang telah dinyanyikan oleh orang-orang percaya dan murid-murid Kristus.
Lagu itu berjudul “Mengikut Yesus Keputusanku”, sebuah nyanyian yang menggambarkan keteguhan hati orang-orang percaya yang tetap setia, meskipun harus mengalami penganiayaan karena iman dan kesaksian mereka sebagai pengikut Yesus Kristus.
Iblis atau Satan tidak dapat dikalahkan hanya melalui perkataan kesaksian dari orang-orang yang memiliki pengetahuan dan pengertian tentang Tuhan, tetapi merasa malu atau takut untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sekitar mereka, seperti keluarga, teman, sahabat, rekan di sekolah, di kantor, maupun di komunitas sekuler.
Iblis tahu, ketika seseorang takut atau malu untuk bersaksi, maka ia tidak akan takut terhadap orang tersebut.
Saudara, Yakobus menuliskan dalam kitabnya:
Yakobus 4:7 “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!”
Saudara, si pendakwa itu, yaitu Iblis atau Setan masih dapat datang ke sorga. Di sana ia mendakwa dan menuduh anak-anak Tuhan serta orang-orang percaya, seperti yang terjadi pada Ayub.
Ayub 1:6-12 “Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis. Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: “Dari mana engkau?” Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: “Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.” Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: “Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.”
Ayub 2:1-7 “Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN. Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: “Dari mana engkau?” Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: “Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.” Firman TUHAN kepada Iblis: “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan.” Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: “Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya.” Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.”
Saudara, dengan leluasa Iblis mendakwa Ayub dan mencobainya dengan menghancurkan seluruh miliknya, kecuali istrinya.
Untuk kedua kalinya, Iblis kembali mendakwa Ayub dan menimpakan penyakit pada tubuhnya.
Bahkan istrinya pun terpengaruh oleh Iblis dan turut mencobai Ayub.
Saudara, peperangan rohani yang sering terjadi pada masa kini merupakan akibat dari kekalahan Iblis melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Dalam peperangan rohani ini, kita pun dapat mengalahkannya dengan kuasa nama dan darah Yesus Kristus.
Selain itu, melalui perkataan kesaksian kita, deklarasi iman anak-anak Tuhan, Iblis dapat dikalahkan saat ini.
Dalam peperangan rohani yang dilakukan saat ini untuk pelebaran Kerajaan Allah, para pendoa syafaat berkeliling ke daerah-daerah yang akan diberitakan Injil Kerajaan, Injil Kasih Karunia, dan Injil Keselamatan.
Dengan iman yang teguh, para pendoa syafaat mengusir kuasa-kuasa setan dari wilayah-wilayah tersebut.
Melalui pemahaman tentang struktur kekuatan kerajaan setan, para pendoa syafaat dapat memerangi daerah kekuasaan Iblis, sehingga Iblis dikalahkan dan diusir dari tempat-tempat itu.
Peperangan kita bukanlah melawan manusia, melainkan melawan pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, dan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini yaitu melawan roh-roh jahat di udara.
Dengan kuasa darah Anak Domba dan perkataan kesaksian anak-anak Tuhan, Iblis beserta malaikat-malaikatnya dapat diusir.
Tempat-tempat yang sebelumnya dikuasai oleh Iblis akan menjadi wilayah pemberitaan Injil, sehingga daerah-daerah itu dapat dimenangkan bagi Kristus.
Daerah-daerah itu menjadi daerah anak-anak Tuhan untuk memperluas kerajaan Allah.
Peperangan rohani sering kali menjadi langkah pendahuluan bagi pemberitaan Injil Kerajaan atau Injil Keselamatan.
Melalui kuasa darah Anak Domba dan kuasa perkataan kesaksian yaitu deklarasi iman anak-anak Tuhan, peperangan ini menjadi awal untuk memasuki dan membuka daerah-daerah baru bagi pekabaran Injil.
Dengan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, para pendoa syafaat dapat mengalahkan pemerintah, penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap, serta roh-roh jahat di udara.
Maka terbukalah daerah-daerah itu bagi pekabaran Injil Kerajaan, dan Kerajaan Allah mulai dinyatakan di tempat-tempat yang didoakan.
Dengan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, banyak wilayah dapat dijangkau dan dimenangkan bagi Kristus.
Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Seperti apakah penggunaan seluruh perlengkapan senjata Allah itu? Bagaimanakah penerapannya secara praktis?
Pembacaan Alkitab Setahun
Yohanes 13-15