HIDUP DAN BERKUASA OLEH KARENA YESUS KRISTUS

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 5:14-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah arti bahwa manusia tetap mati walaupun belum melakukan dosa seperti Adam?
  2. Apa peran ketaatan Kristus dibandingkan dengan ketidaktaatan Adam?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Sejak kejatuhan manusia pertama, Adam, seluruh umat manusia masuk ke dalam wilayah dosa dan maut.

Firman Allah menggambarkan bahwa “maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa”.

Dosa bukan sekadar kesalahan moral; dosa adalah kuasa yang merusak hidup manusia, memutuskan hubungan dengan Allah, dan membawa manusia ke dalam keterikatan yang mendalam.

Namun, di tengah kegelapan itu, Allah mengutus “Adam yang terakhir”, yaitu Yesus Kristus, untuk memulihkan apa yang telah rusak.

Dalam diri Kristus, manusia tidak hanya diampuni, tetapi juga dipulihkan untuk hidup dan berkuasa kembali sebagaimana rencana semula Allah bagi manusia.

Ketika Adam jatuh, seluruh umat manusia ikut jatuh di bawah kuasa dosa.

Tetapi ketika Kristus taat sampai mati di kayu salib, Ia membuka jalan bagi semua orang untuk keluar dari kutuk itu dan hidup dalam kuasa anugerah.

Dengan demikian, setiap orang di dunia ini berada di bawah salah satu kondisi ini: ia ada dalam Adam atau berada dalam Kristus.

Siapa yang masih hidup dalam Adam, hidupnya dikuasai dosa dan maut.

Tetapi siapa yang hidup dalam Kristus, ia dibebaskan untuk berkuasa atas dosa dan maut.

Ayat 17 mengatakan bahwa mereka yang menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran akan “hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus”.

Jadi, hidup dalam Kristus bukanlah hidup yang kalah, takut, atau pasif, melainkan hidup yang aktif memerintah dalam wilayah kasih karunia Allah.

Berkuasa bukan berarti kita menjadi sombong atau mendominasi orang lain, tetapi:

  • Berkuasa atas dosa, bukan lagi diperbudak olehnya.
  • Berkuasa atas ketakutan, karena Kristus telah menang atas maut.
  • Berkuasa atas situasi, karena kita hidup dalam iman dan pengharapan.

Kristus tidak hanya menebus, tetapi juga memulihkan otoritas rohani manusia yang hilang di Taman Eden.

Ia mengembalikan mandat untuk “berkuasa” atas ciptaan, bukan dalam kesombongan, tetapi dalam kasih dan ketaatan kepada Allah.

Dengan demikian setiap orang percaya sepatutnya menyadari bahwa kuasa kebangkitan Kristus telah dan sedang bekerja di dalam dirinya.

Karena itu, kita tidak lagi hidup dalam kekalahan, tetapi hidup dalam kemenangan.

Kita tidak lagi diperbudak oleh masa lalu, tetapi dihidupkan untuk memerintah bersama Kristus, di bumi ini dan sampai selama-lamanya.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan makna kemenangan itu dalam kehidupan saat ini, dalam hal apa saja kita bisa menang?

Pembacaan Alkitab Setahun

Lukas 23-24