KRISTUS YANG HIDUP DI DALAM AKU
Penulis : Pramadya Wisnu

Pembacaan Alkitab Hari ini :
GALATIA 2:19-21
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

- Mengapa Paulus mengatakan bahwa dia telah mati oleh hukum Taurat?
- Jika kemudian Paulus “hidup”, dia hidup oleh siapa dan untuk apa?

Hukum Taurat ditetapkan oleh Allah bukan untuk menyelamatkan manusia, tetapi untuk menunjukkan standar kekudusan Allah, untuk mengungkap dosa manusia dan untuk menunjukkan kebutuhan manusia akan Juruselamat.
Kemudian terbukti bahwa Hukum Taurat tidak dapat dipenuhi oleh satu orang pun, bahkan oleh karena Hukum Taurat lah, dosa manusia menjadi terlihat nyata “Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.” (Roma 3:20) dan akibatnya bukan hanya Paulus, tetapi kita semua menjadi mati secara rohani.
“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23).
Karena hukum Taurat tidak bisa menyelamatkan, maka Allah mengutus Yesus ke bumi untuk mati di kayu salib guna menanggung dosa umat manusia.
Sehingga kita tidak lagi diselamatkan karena ketaatan pada hukum, tetapi karena iman kepada Kristus.
Saat ini oleh anugerah Allah, kita bukan hanya memperoleh pengampunan kekal atas dosa dan pelanggaran kita, tetapi Roh Kristus ada di dalam orang percaya -Galatia 2:20; Roma 8:9.
Kita yang telah dilahirkan kembali, kita memiliki benih ilahi di dalam kita -1 Yohanes 3:9.
Benih ilahi itu seperti DNA ilahi Kristus yang ada di dalam kita sehingga ketika kita bertumbuh menjadi semakin dewasa di dalam Tuhan maka natur atau sifat-sifat Kristus yang ada di dalam benih atau DNA Kristus yang ada di dalam kita itu akan mengubah sifat-sifat kita menjadi semakin serupa Kristus.
Ya, sama seperti DNA ayah dan ibu kita akan mewariskan sifat-sifat ayah dan ibu kita, maka DNA Kristus juga akan mewariskan sifat-sifat Kristus untuk semakin berkembang, bertumbuh, berbuah di dalam hidup kita.
Kelahiran baru kita di dalam Kristus juga merupakan titik awal kita hidup dengan kehidupan yang baru, dengan tujuan yang baru, dengan sistem nilai yang baru, yang mengacu pada nilai-nilai moral, nilai kebenaran, nilai ilahi yang ada dalam Firman Tuhan.
Artinya. kehidupan sejati dimulai ketika Kristus mengambil alih pusat hidup kita.
Kita bukan lagi aktor utama, tetapi kita adalah wadah di mana kasih, kuasa, dan kebenaran Kristus mengalir keluar.
Sehingga kita akan melihat “dunia” sebagaimana Kristus melihatnya.
Dunia menawarkan jalan pintas untuk menuju kesuksesan, tetapi Kristus justru menghendaki kita untuk bersandar dan bergantung kepada Dia untuk mencapai keberhasilan dalam hidup.
Nilai kesuksesan pun harus kita uji, seperti apakah sukses yang harus kita raih? Kekayaan, ketenaran, kedudukan?
Bukan berarti itu semua tidak boleh dimiliki, tetapi yang pasti hal-hal seperti itu tidak boleh menjadi tujuan utama kita.
Firman Tuhan mengatakan bahwa dimana hartamu berada disitu hati kita berada -Matius 6:21.
Yesus tidak menolak harta, tetapi menolak hati yang diperbudak oleh harta. Karena hati yang melekat pada dunia tidak mungkin sekaligus melekat pada Allah.
Hanya jika kita menaruh “harta kita di surga,” maka hati kita akan terarah kepada Kristus!

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan apa yang patut kita lakukan dalam kehidupan nyata sehari-hari, oleh karena Kristus yang ada dalam kita.
Pembacaan Alkitab Setahun
Lukas 19-20