KEMULIAAN DI TENGAH DUNIA YANG RUSAK
Penulis : Pramadya Wisnu

Pembacaan Alkitab Hari ini :
2 TIMOTIUS 3:1-5
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Apakah ciri-ciri orang yang tidak mengenal Allah pada jaman akhir?
- Apakah ciri-ciri tersebut hanya berlaku bagi orang yang belum mengenal Kristus atau juga akan ada pada orang yang sudah mengenal Kristus?

Surat Paulus kepada Timotius yang telah kita baca, ini memberikan gambaran mengerikan tentang kondisi manusia di hari-hari terakhir.
Dunia digambarkan sebagai tempat yang semakin jauh dari Tuhan.
Nilai-nilai Firman Allah yang ada dalam Alkitab, digantikan dengan perilaku yang hanya mementingkan diri sendiri, keserakahan, kesombongan, dan kekerasan hati.
Gambaran ini bukan hanya nubuat masa depan, ini adalah kenyataan yang sedang kita saksikan hari-hari ini.
Bukankah media massa, media sosial dipenuhi berita tentang kekerasan, tindak kejahatan yang semakin mencekam, dan perilaku korupsi pun tampak sudah sukar untuk ditiadakan.
Dalam hubungan pribadi, kita melihat keretakan dalam keluarga, pertengkaran antar teman, dan semangat persaingan yang mengabaikan kasih.
Bahkan dalam konteks pelayanan pun, banyak yang hanya beribadah secara lahiriah atau hanya bersifat agamawi, tanpa mengalami keintiman persekutuan dengan Tuhan.
Namun, justru di tengah-tengah dunia yang rusak inilah umat Tuhan dipanggil untuk bersinar semakin terang. Terang karena kemuliaan Tuhan ada pada kita.
Saudara, kemuliaan Tuhan bukanlah hanya sesuatu yang terlihat secara fisik atau spektakuler.
Dalam Alkitab, kemuliaan sering kali dikaitkan dengan kehadiran Tuhan, karakter-Nya yang mulia, dan pekerjaan-Nya yang menyelamatkan dan mengubahkan.
Ketika dunia berjalan dalam kegelapan, anak-anak Tuhan dipanggil untuk menjadi terang.
Saat kebanyakan orang hidup dalam tipu daya, egoisme, dan kemunafikan, kita dipanggil untuk hidup dalam kasih, kebenaran, dan kuasa Roh Kudus.
Inilah bentuk nyata dari kemuliaan di tengah dunia yang rusak.
Tuhan Yesus menghendaki agar “terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (lihat. Matius 5:16)
Dengan kata lain, hidup orang percaya yang benar, kudus, dan penuh kasih adalah cerminan dari kemuliaan Tuhan yang sejati.
Kemuliaan Allah tidak pernah padam, bahkan di dunia yang rusak dan penuh kegelapan.
Justru kemuliaan Allah itu seperti bintang yang sangat terang di langit malam, kemuliaan itu bersinar dengan cemerlang di tengah situasi yang paling kelam.
Mari kita memilih untuk tidak menjadi bagian dari kerusakan dunia, tetapi menjadi pembawa kemuliaan Tuhan.
Jadilah terang, hiduplah dalam kasih, dan tunjukkan kuasa Allah melalui kehidupan yang diubahkan.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan tentang situasi sosial saat ini apakah hal itu berdampak pada kehidupan pribadi dan dalam pelayanan di gereja.
Pembacaan Alkitab Setahun
Maleakhi 1-4