PERGILAH KE SELURUH DUNIA, BERITAKAN INJIL
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

Pembacaan Alkitab Hari ini :
MARKUS 16:15-18
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Mengapa perintah memberitakan injil disebut amanat Agung?
- Apakah tanda-tanda pemberitaan injil?
- Apakah Saudara masih memberitakan Injil?

“Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk..” (Markus 16:15).
Setelah kebangkitan-Nya, Yesus mengumpulkan murid-murid yang masih diliputi keraguan (Markus 16:11, 14) dan memberikan mandat tertinggi: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk!”.
Perintah ini bukan untuk para rasul saja, tetapi bagi semua pengikut-Nya, termasuk kita hari ini.
Kata “seluruh dunia” (Yunani: kosmon) menegaskan bahwa warisan bangsa-bangsa (Mazmur 2:8) harus direbut melalui pemberitaan Injil, bukan kekuatan politik atau militer.
Injil adalah Kuasa yang mengubah Bangsa-Bangsa Tuhan tidak hanya memerintahkan pemberitaan, tetapi juga menjanjikan otoritas ilahi yang menyertai;
1) Tanda ajaib (mengusir setan, berbicara bahasa baru, kesembuhan) bukanlah tujuan, tetapi konfirmasi bahwa Kerajaan Allah hadir di tengah bangsa-bangsa.
2) Perlindungan supranatural (ayat 18: tidak celaka oleh racun/serangan) menjamin bahwa misi ini dijamin oleh Sang Penakluk maut.
3) Injil adalah “kekuatan Allah yang menyelamatkan” (Roma 1:16)—kuasa yang mampu mentransformasi budaya, sistem, dan hati manusia.
Saudara, apakah seharusnya respon kita? Ketaatan Tanpa Syarat.
Yesus menggunakan frasa “barangsiapa percaya dan dibaptis akan diselamatkan” sebagai fondasi misi.
Ini menuntut:
1) Percaya tanpa reserve bahwa Injil adalah satu-satunya harapan bangsa-bangsa.
2) Mewujudkan iman dalam tindakan: “Pergi” (ayat 15): Sikap proaktif menjangkau lingkungan yang tidak terjamah.
“Beritakan”: Berani menyuarakan kebenaran, sekalipun bertentangan dengan nilai dunia.
“Dibaptis”: Komitmen hidup yang radikal sebagai warga Kerajaan.
Tanpa ketaatan ini, kita hanya menjadi penonton dalam penggenapan janji warisan bangsa-bangsa.
Menjadi Agen Transformasi di Dunia. Kita mulai dari “Yerusalem”-mu (Kisah Para Rasul 1:8):
Youth: Jadilah misionaris di sekolah/kampus. Gunakan media sosial untuk membagikan pengharapan Injil—bukan hanya tren.
Orang Tua: Bangun “altar” doa, berdoa untuk tetangga dan pemimpin bangsa. Undang tetangga ke persekutuan.
Jalankan otoritas ilahimu: kunjungi yang sakit, doakan mereka yang terbelenggu. Jangan takut pada intimidasi!
Percayai tanda penyertaan Tuhan: Ketika Injil diberitakan, kuasa gelap pasti tersingkir. Fokus pada buah, bukan rasa takut. Jangan berkecil hati jika ada penolakan.
Ingat: Tugas kita memberitakan; hasilnya adalah urusan Roh Kudus).

Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana menjadi menjadikan aku adalah misi, misi adalah aku.
Pembacaan Alkitab Setahun
Daniel 10-12