MEMBANGUN RERUNTUHAN YANG BERABAD-ABAD

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 61:1-4

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa yang mengutus kita untuk menyampaikan kabar baik?
  2. Apa saja yang dilakukan oleh oran-orang yang diurapi Tuhan?
  3. Siapa yang disebut “pohon tarbantin kebenaran” dan “tanaman Tuhan”?
  4. Apa maksudnya membangun reruntuhan yang berabad-abad?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Nabi Yesaya menyampaikan nubuat mesianik yang luar biasa: Roh Tuhan Allah ada padanya untuk membawa kabar baik kepada orang sengsara, membebaskan orang tawanan, serta menghibur orang yang berdukacita.

Ayat-ayat ini menubuatkan pelayanan Yesus Kristus yang kelak menggenapinya (Lukas 4:18–19).

Selain itu, Yesaya juga menegaskan bahwa umat Tuhan dipanggil untuk “membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad” (ayat 4).

Konteks nubuat ini adalah janji pemulihan bagi Israel yang mengalami kehancuran akibat pembuangan, di mana Tuhan sendiri akan menjadi sumber kekuatan untuk membangun kembali kehidupan mereka.

Dalam budaya Timur Dekat kuno: Tarbantin (terebinth/oak) adalah pohon besar, berumur panjang, dan berakar kuat, sering menjadi simbol keteguhan dan kekuatan yang tahan lama.

Pohon jenis ini sering dijadikan tempat suci, tanda perjanjian, atau simbol perlindungan (Kejadian 12:6; 35:4; Hakim 6:11).

Bagi bangsa Israel, pohon besar di tanah kering adalah lambang kehidupan dan keberlangsungan.

Bagi kita saat ini, pesan ini berbicara tentang pemulihan yang Allah sediakan di dalam Kristus.

Dunia modern menghadirkan banyak reruntuhan: keluarga yang retak, moralitas yang runtuh, generasi yang kehilangan arah, dan masyarakat yang terbelah karena keserakahan serta egoisme.

Namun, melalui Roh Kudus, gereja dipanggil untuk menjadi agen pemulihan, membawa kabar baik, menghadirkan penghiburan, serta melepaskan orang dari berbagai bentuk perbudakan dosa dan belenggu modern seperti ketergantungan digital, materialisme, maupun rasa putus asa.

Firman ini mengingatkan kita bahwa kita tidak berjalan dengan kekuatan sendiri, tetapi dengan kuasa Roh Tuhan yang melayani melalui kita.

Karena itu, sebagai murid Kristus, kita perlu mempraktekkan panggilan ini secara nyata.

Dalam dunia yang semakin cepat berubah, kita dapat mulai dengan membangun kembali “reruntuhan” di sekitar kita: meneguhkan nilai-nilai iman dalam keluarga, membangun relasi yang penuh kasih di tengah perbedaan, serta melayani mereka yang lemah dan terabaikan.

Kita dipanggil untuk menjadi pembawa kabar baik, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan nyata—menolong, menguatkan, dan menegakkan keadilan.

Dengan hidup dalam kuasa Roh Kudus, kita turut serta dalam karya besar Allah: membangun kembali kehidupan, komunitas, dan bangsa yang runtuh, sehingga nama Tuhan dipermuliakan di generasi ini.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, mengenai topik ini dengan lebih mendalam. Bagaimana kita bisa praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan berkat apa yang didapat dari melakukan Firman Tuhan ini.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 25-27