MURID YANG MEMILIKI PERSEKUTUAN DENGAN ROH KUDUS
Penulis : Anang Kristianto

Pembacaan Alkitab Hari ini :
2 KORINTUS 13:11-14
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Apa yang harus diusahakan oleh jemaat di Korintus sesuai pesan Paulus pada perikop ini?
- Apa yang harus kita lakukan agar Allah sumber damai sejahtera menyertai kita?
- Apakah yang harus kita berikan kepada saudara yang lain?
- Kasih karunia dan persekutuan siapa yang menyertai senantiasa murid-murid di Korintus?

Kota Korintus pada abad pertama adalah pusat perdagangan dan budaya Yunani-Romawi.
Kehidupan sosialnya sangat kosmopolitan, tapi juga dikenal dengan moralitas yang rusak, persaingan, dan perpecahan.
Jemaat di sana menghadapi masalah serius: perpecahan antar kelompok (1 Korintus 1:12), ketidakmurnian moral (1 Korintus 5), penyalahgunaan karunia rohani (1 Korintus 12–14), serta kritikan terhadap kerasulan Paulus (2 Korintus 10–13).
Rasul Paulus menutup suratnya kepada jemaat di Korintus dengan sebuah nasihat penuh kasih: “Bersukacitalah, sempurnakanlah dirimu, kuatkanlah hatimu, sehati sepikir, dan hiduplah dalam damai sejahtera.” (ayat 11).
Lalu ia meneguhkan jemaat dengan berkat yang sangat terkenal: kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian (ayat 14).
Konteks ini lahir dari pergumulan jemaat yang penuh perpecahan, ajaran yang menyimpang, serta ketegangan dalam hubungan dengan Paulus.
Namun penutup ini bukan sekadar formalitas, melainkan undangan untuk masuk dalam kehidupan yang ditopang oleh kasih Allah Tritunggal.
Bagi kita pada masa kini, pesan ini sangat relevan.
Dunia modern menawarkan banyak suara yang dapat menggeser kebenaran: relativisme, kesibukan, hingga godaan materi.
Namun firman hari ini menegaskan bahwa murid Kristus dipanggil untuk hidup dalam persekutuan yang nyata dengan Roh Kudus.
Dialah yang menolong kita untuk memiliki sukacita di tengah penderitaan, kesatuan di tengah perbedaan, serta damai sejahtera di tengah kegelisahan dunia.
Persekutuan dengan Roh Kudus bukan sekadar pengalaman emosional, tetapi realitas hidup yang membuat kita sadar akan hadirat Allah, diteguhkan dalam iman, dan diarahkan kepada kebenaran.
Karena itu, hal praktis yang harus dijalani adalah membangun keintiman dengan Roh Kudus setiap hari.
Dalam tantangan dunia modern—dengan arus informasi yang cepat, tekanan hidup, dan kecenderungan individualisme—murid Kristus harus melatih diri untuk peka mendengar suara Roh Kudus melalui doa, perenungan firman, dan ketaatan sehari-hari.
Kita dipanggil untuk menjadi saksi kasih Kristus dengan menjaga kesatuan dalam komunitas, menunjukkan damai sejahtera di lingkungan kerja, serta menghadirkan terang di tengah dunia yang penuh kegelisahan.
Dengan hidup dalam persekutuan Roh Kudus, kita tidak hanya bertahan, tetapi juga memancarkan kasih Allah yang mengubahkan.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, mengenai topik ini dengan lebih mendalam. Bagaimana kita bisa praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan berkat apa yang didapat dari melakukan Firman Tuhan ini.
Pembacaan Alkitab Setahun
Yehezkiel 23-24