MURID YANG MEMBAPTIS DALAM NAMA YESUS

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 19:1-6

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud dengan baptisan Yohanes?
  2. Apakah yang terjadi ketika Paulus membaptis mereka dalam nama Yesus?
  3. Apa perbedaan baptisan yang Paulus lakukan dengan baptisan yang Yohanes lakukan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Baptisan adalah salah satu tanda ketaatan dan iman dalam kehidupan rohani kita.

Namun, Alkitab menunjukkan bahwa bukan hanya tindakan baptisan yang penting, tetapi juga oleh siapa seseorang dibaptis.

Kisah 19:1-6 menceritakan bagaimana Paulus bertemu beberapa murid di Efesus yang sudah dibaptis, tetapi belum dibaptis dalam nama Yesus dan belum menerima Roh Kudus.

Peristiwa ini mengungkapkan bahwa baptisan yang sejati selalu terkait erat dengan karya Roh Kudus.

Baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan, tanda seseorang percaya kepada karya keselamatan Kristus dan bertekad untuk meninggalkan dosa.

Tetapi, baptisan ini belum membawa seseorang masuk ke dalam hubungan perjanjian baru dengan Kristus, karena dilakukan sebelum kematian dan kebangkitan-Nya.

Paulus menegaskan bahwa orang percaya jangan berhenti pada baptisan air.

Harus lanjut kepada baptisan Roh Kudus yang membawa kita kepada janji Bapa, yaitu kepenuhan Roh Kudus.

Karena tanpa Roh Kudus, kehidupan rohani akan hambar, kita tidak memiliki kuasa, dan mudah digoyahkan oleh roh jahat.

Kisah Para Rasul 19:6 “Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.”

Setelah Paulus menumpangkan tangan, Roh Kudus turun atas mereka, dan mereka mulai berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.

Ini adalah tanda bahwa baptisan Roh bukan sebuah ritual, tetapi ini adalah pencurahan kuasa ilahi.

Dari peristiwa ini, ada beberapa pelajaran penting:

  • Kebenaran harus menjadi dasar ibadah, iman yang sehat dibangun di atas pengenalan yang benar akan Kristus.
  • Baptisan dalam nama Yesus adalah pengakuan iman yang penuh, bukan sekadar simbol, tetapi pernyataan bahwa kita sepenuhnya menjadi milik-Nya.
  • Kepenuhan Roh Kudus memberi kuasa untuk menjadi saksi, tanpa Roh Kudus, sesungguhnya kita tidak atau kurang berdaya!

Saudara, dalam kelompok pemuridan, ceritakan pengalamanmu dibaptis Roh – umumnya dengan perantaraan seorang hamba Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 18-20