JADIKAN SEMUA MAKHLUK BERTEKUK LUTUT DALAM NAMA YESUS

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 2:8-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Yesus sangat ditinggikan oleh Allah Bapa ?
  2. Apakah tujuan Allah meninggikan Yesus dan memberikan Yesus nama di atas segala nama?
  3. Dalam nama Yesus semua nama akan bertekuk lutut? Apakah maknanya bagi hidupmu saat ini?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Filipi 2:10-11).

Surat Filipi ditulis Paulus dari penjara kepada jemaat di Filipi—koloni Romawi yang menjunjung tinggi nilai imperial cult (penyembahan kaisar).

Dalam konteks ini, gelar “Tuhan” (Kyrios) dan “penyembahan sujud” (proskyneō) secara eksklusif hanya dilakukan kepada kaisar.

Paulus menentang sistem ini dengan menyajikan pengajaran indah Kristologis (2:6-11) yang menggambarkan Yesus sebagai Tuhan sejati yang rela merendahkan diri.

Ayat 8-11 merupakan klimaks teologis: kematian-Nya yang hina justru menjadi dasar pengakuan universal atas kedaulatan-Nya atas seluruh ciptaan—langit, bumi, dan bawah bumi.

Ayat 8 menggarisbawahi kedalaman kehinaan Kristus: “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

Kata “taat” menyiratkan ketundukan penuh kehendak Bapa.

Ketaatan-Nya bukan simbolis, tetapi nyata: dari reinkarnasi (menjadi manusia) hingga kematian terkutuk (salib).

Salib adalah alat eksekusi paling hina dalam hukum Romawi saat itu, lambang kutuk dalam Yudaisme (Ul. 21:23).

Di sini, Sang Pencipta (ayat 6) mengalami puncak kehinaan ciptaan—sebuah paradoks yang membalikkan logika kuasa duniawi.

Respons Allah terhadap ketaatan radikal Kristus terungkap dalam ayat 9: “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahkan kepada-Nya nama di atas segala nama.”

Kata “sangat meninggikan” menunjukkan pengagungan melampaui segala ukuran.

“Nama di atas segala nama” adalah gelar KYRIOS (Tuhan)—gelar ilahi dan gelar kaisar Romawi.

Ayat 10-11 menyatakan dampaknya: “supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi, dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus adalah Tuhan'”.

Penyembahan ini menyeluruh (langit-bumi-dunia bawah) dan final (pengakuan seluruh lidah).

Menyembah dalam Kerendahan Hati: Seperti Kristus merendahkan diri, kita dipanggil hidup rendah hati —mengutamakan orang lain, meninggalkan ego, dan taat dalam panggilan sehari-hari sekalipun tidak populer.

Oleh karena itu kita perlu:

1) Bersaksi dengan Berani. Di dunia yang menyembah “kaisar-kaisar modern” (kuasa, uang, ideologi), pengakuan “Yesus Kristus adalah Tuhan” adalah deklarasi revolusioner. Nyatakanlah melalui perkataan dan tindakan bahwa hanya Dialah pemilik otoritas tertinggi.

2) Berpengharapan dalam Penghakiman: Kedaulatan Kristus yang suatu hari akan diakui seluruh ciptaan (ayat 11) memberi kepastian: keadilan Allah akan menang.

Ini menguatkan kita dalam penderitaan dan ketidakadilan.

Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana caranya menjadi pribadi yang rendah hati dan selalu taat kepada Allah.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 23-25