TINGGAL DI DALAM TUHAN UNTUK BERBUAH LEBAT
Penulis : Bernard Tagor

Pembacaan Alkitab Hari ini :
YOHANES 15:1-8
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Siapa yang dimaksud pokok anggur yang benar? Dan Siapa pengusaha dari pokok anggur itu sendiri?
- Kita diumpamakan ranting anggur. Apakah ranting dapat berbuah sendiri jika ranting tidak tinggal dalam pokok anggur?
- Apa syaratnya, jika permintaan atau doa yang kita kehendaki dijawab oleh Dia?
- Dalam hal apa Bapa di Sorga dipermuliakan?

Apakah zaman sekarang ini masih berlaku bahwa ranting anggur tidak dapat berbuah tanpa melekat pada pokok anggur?
Seperti yang kita ketahui bersama, teknologi saat ini sudah mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat.
Dimana teknik pemotongan dan perawatan yang tepat, kini ranting anggur dapat tumbuh dan berbuah lebat meskipun tidak melekat pada pokok anggur yang asli.
Perumpamaan yang Yesus katakan tentang pokok anggur yang di catat dalam injil Yohanes tetaplah benar sesuai dengan konteks yang berlaku pada masa itu.
Dimana zaman itu belum ada teknologi canggih, sehingga apapun ranting pohonnya, termasuk ranting anggur tidak akan dapat berbuah tanpa melekat pada pokok anggur yang asli.
Perumpamaan tentang pokok anggur sangat jelas dan tegas yang menggambarkan tentang hubungan Yesus dan Allah Bapa sebagai “pokok anggur” serta pengusahanya, dan kita murid-muridNya adalah sebagai “ranting”.
Yesus menyatakan dirinya bahwa Dia dan Bapa adalah “pokok anggur” yang benar.
Dia adalah sumber kehidupan dan pertumbuhan sejati dari “ranting” kita murid-muridNya.
Dengan kata lain “ranting” murid-murid Tuhan yang sejati sangatlah tergantung kepada pokok “anggur” Tuhan Yesus itu sendiri.
Ketergantungan ranting anggur tidak bisa terpisahkan dari pokok anggur.
Karena jika ranting terpisah dengan pokok anggur, maka dipastikan ranting tersebut akan kering dan tidak bisa menghasilkan buah.
Yang ada ranting tersebut akan di cabut dan di patahkan untuk di bakar.
Hanya ranting yang segar dan tumbuh sehat yang bisa menghasilkan buah yang lebat.
Hal itu sama halnya dengan kita sebagai murid-murid Tuhan.
Hidup kerohanian kita tidak akan bisa bertumbuh, apalagi menghasilkan buah lebat jika kita tidak tinggal di dalam Tuhan Yesus.
Perlu diketahui, jika hidup kita berbuah, salah satunya kita memiliki buah-buah roh (lihat. Galatia 5:22-23), maka kita sedang mempermuliakan Bapa di Sorga karena kita adalah murid-muridNya.

Sebutkan ciri-ciri murid Tuhan yang menghasilkan buah yang lebat.
Pembacaan Alkitab Setahun
Yesaya 59-63