MURID YANG MENGASIHI TUHAN DENGAN SEGENAP HATI

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 22:36-38

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah hukum Taurat masih berlaku dalam masa Perjanjian Baru?
  2. Apakah perintah pertama dalam hukum Taurat?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Allah tidak hanya memanggil kita untuk menjadi pengikut-Nya, tetapi untuk menjadi murid yang mengasihi Dia dengan segenap hati.

Karena kasih adalah tanda utama yang membedakan murid sejati dari sekadar orang yang senang karena telah memperoleh keselamatan kekal.

Orang bisa mengikuti Yesus karena mengalami mujizat, mendengar pengajaran yang penuh kuasa, atau karena mempunyai pengharapan akan mendapat berkat.

Namun murid sejati mengikut Yesus karena kasih—bukan karena apa yang bisa Ia berikan, tapi karena memahami siapakah Yesus dan apa yang telah Yesus lakukan bagi dia.

”Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” (Matius 22:37).

Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, artinya kita menempatkan Tuhan di prioritas tertinggi, melebihi segala keinginan, harta benda, atau bahkan hubungan dengan siapa pun di dunia ini.

Dan ujian atas perintah ini akan nampak ketika kita harus memilih pasangan hidup, memilih pekerjaan—apakah motif kita mencari pekerjaan hanya semata memilih pekerjaan dengan upah tertinggi?

Mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa, artinya kita mengasihi Tuhan bukan berdasarkan emosi sesaat.

Kita mengasihi Tuhan dengan hati kita, yang membuat kita bersedia untuk meluangkan waktu kita bersekutu dengan Tuhan secara teratur, yang membuat kita bersedia menyerahkan kehidupan kita sepenuhnya kepada Tuhan dan yang menjadikan Tuhan selalu menjadi yang utama dalam hidup kita.

Mengasihi Tuhan dengan segenap akal budi, artinya kita mengasihi Tuhan dengan seluruh pikiran dan pengertian kita, yaitu dengan menjadikan pikiran kita tunduk kepada kebenaran-Nya.

Pikiran kita diisi oleh kebenaran Tuhan yang kita peroleh melalui Firman Tuhan yang teratur kita baca.

Kita tidak puas hanya dengan menjadi orang Kristen yang telah dilahirkan baru, tetapi kita memiliki kerinduan untuk memahami siapa Tuhan itu, apa kehendak-Nya, dan bagaimana cara hidup yang benar di hadapan-Nya.

Dan bukankah hal-hal itu bisa kita peroleh melalui perenungan kita ketika kita membaca Firman.

Orang yang mengasihi Tuhan dengan akal budinya juga akan menilai kehidupannya, apa yang dia lihat dan rasakan, dan masalah yang dia hadapi dengan kacamata Firman Tuhan, bukan hanya emosi atau pertimbangan ilmu pengetahuan atau budaya dan adat istiadat.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan berapakah engkau menilai kasihmu kepada Tuhan dalam skala satu hingga sepuluh.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yesaya 28-30