MURID DIUTUS UNTUK MEMBERITAKAN KERAJAAN ALLAH

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

LUKAS 9:1-6

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa dua tugas utama yang Yesus berikan kepada kedua belas murid-Nya saat mengutus mereka?
  2. Mengapa Yesus melarang murid-murid membawa bekal seperti tongkat, kantong perbekalan, roti, uang, atau dua helai baju?
  3. Bagaimana seharusnya murid-murid menanggapi tempat atau orang yang tidak menerima mereka?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat”. (Lukas 9:6).

Perikop ini mencatat momen penting dalam pelayanan Yesus: pengutusan resmi pertama kedua belas murid-Nya.

Sebelumnya, mereka telah menyaksikan kuasa dan ajaran Yesus (termasuk mukjizat tenangnya badai dan pengusiran setan di Gadara -Lukas 8:22-39).

Kini, Yesus tidak hanya ingin mereka menjadi penonton, tetapi rekan sekerja aktif dalam misi-Nya.

Pengutusan ini terjadi setelah Yesus memanggil mereka dan sebelum peristiwa penting seperti pengakuan Petrus (Lukas 9:18-20) dan transfigurasi (Lukas 9:28-36).

Ini adalah “magang” praktis di bawah otoritas-Nya.

Yesus memulai dengan memberi mereka “kuasa dan wewenang”.

Kuasa ini adalah kemampuan untuk melakukan hal-hal supranatural, sementara wewenang adalah hak legal atau mandat untuk bertindak atas nama Dia.

Untuk apa?  1) Mengusir semua setan, dan 2) menyembuhkan penyakit.

Namun, tujuan utama pemberian kuasa ini bukanlah mukjizat itu sendiri, melainkan untuk mendukung pemberitaan mereka: “memberitakan Kerajaan Allah”.

Penyembuhan dan pengusiran setan adalah tanda yang meyakinkan dan mendemonstrasikan bahwa Kerajaan Allah yang penuh kuasa itu sungguh-sungguh hadir dan sedang bekerja melalui Yesus, Sang Raja.

Perintah Yesus selanjutnya mengejutkan: “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan”.

Larangan membawa tongkat (alat bantu/perlindungan), kantong perbekalan, roti, uang, dan bahkan baju ganti  sangat radikal.

Tujuannya jelas: mendorong ketergantungan mutlak pada Allah.

Mereka harus belajar bahwa yang mengutus dan memberi mereka kuasa juga akan menyediakan kebutuhan mereka melalui orang-orang yang menerima kabar baik. 

Ini juga menghilangkan penghalang material yang bisa mengalihkan fokus dari misi utama.

Terhadap penolakan, Yesus memberi instruksi tegas: “pergilah dari situ dan kebaskanlah debu dari kakimu”.

Gerakan simbolis Yahudi ini menandakan pemutusan hubungan dan tanggung jawab, menyatakan bahwa penolakan itu terhadap Allah sendiri dan konsekuensinya ada pada mereka yang menolak.

Pesan dan utusan Kerajaan tidak boleh dipaksakan atau diperjualbelikan.

Pengutusan murid-murid pertama ini memberikan prinsip abadi bagi setiap pengikut Kristus yang diutus ke dunia: 

1)  Mandat Utama: Memberitakan Kerajaan Allah.

Pesan kita bukan tentang diri kita, gereja kita, atau program kita, tetapi tentang pemerintahan Allah yang hadir dalam Kristus, menawarkan keselamatan, pembebasan, dan transformasi.

2) Bersandar pada Otoritas dan Penyediaan Allah. Kita diutus dengan kuasa dan wewenang dari Kristus, bukan dari keahlian atau sumber daya kita.

Ini menuntut ketergantungan yang dalam pada-Nya dalam doa, dan kesediaan untuk menerima penyediaan-Nya.

3) Bersikap Tegas terhadap Penolakan. Sementara kita harus berusaha dengan rendah hati dan sabar, kita tidak perlu memaksakan Injil atau membuang waktu dan energi secara berlebihan di tempat yang terus menolak dan menghina injil.

“Mengibaskan debu” berarti dengan jelas menunjukkan penolakan itu dan konsekuensinya, lalu beralih kepada mereka yang terbuka, tanpa kebencian atau dendam.  

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya mengetahui tempat yang sudah menguning untuk pemberitaan Injil kerajaan Allah.

Pembacaan Alkitab Setahun

Amsal 22-23