BERTEKUN DALAM PENGAJARAN DAN PERSEKUTUAN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 2:42-47

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang ditekuni oleh jemaat mula-mula?
  2. Apa yang mereka lakukan terhadap barang-barang milik mereka ketika ada saudara mereka yang kekurangan?
  3. Dimana mereka berkumpul setiap hari?
  4. Apa yang dilakukan Tuhan di tengah-tengah mereka?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, pada masa jemaat mula-mula, semua orang yang percaya kepada Yesus di Yerusalem senantiasa berkumpul dalam Bait Allah.

Mereka bertekun dalam pengajaran para rasul, berkumpul untuk memecahkan roti, dan berdoa bersama.

Para rasul selalu mengajar, melakukan banyak mujizat, dan tanda-tanda heran.

Karena mereka hidup dalam persekutuan, mereka selalu berkumpul di Bait Allah untuk mendengarkan ajaran para rasul tentang firman Tuhan dan kebenaran.

Mereka hidup sehati dan sepikir, setiap milik pribadi dianggap sebagai milik bersama, sehingga tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka.

Sebab ada orang-orang percaya atau murid-murid yang menjual tanah atau rumah mereka, lalu hasil penjualannya dibagikan sesuai dengan keperluan tiap-tiap orang.

Setiap dari mereka menerapkan apa yang difirmankan Yesus saat Ia mengajar murid-murid-Nya, sesuai dengan apa yang Yesus ajarkan sebagai hal yang penting:

Yohanes 13:34-35 ”Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

Dalam rangka menaati perintah ini, orang-orang percaya pada zaman gereja mula-mula saling mengasihi dan bersama-sama menjalankan perintah Yesus Kristus.

Mereka bertekun dalam pengajaran para rasul dan hidup dalam persekutuan.

Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Mereka juga melakukan apa yang diwahyukan oleh Roh Kudus, yang kemudian ditulis oleh penulis Kitab Ibrani dalam:

Ibrani 10:24 ”Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.”

Dalam rangka melakukan hal ini, mereka saling mengetahui kebutuhan satu sama lain.

Karena itu, ada murid-murid yang menjual hartanya, dan uangnya diberikan kepada mereka yang membutuhkan.

Kisah Para Rasul 2:44-47 ”Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.”

Dalam rangka menaati perintah Yesus yang diajarkan oleh para rasul, maka para murid senantiasa hidup dalam kesehatian dan ketaatan.

Karena itu, mereka hidup dalam kesehatian dan kerukunan, sebagaimana jemaat mula-mula hidup sesuai dengan apa yang pernah ditulis oleh pemazmur:

Mazmur 133:1-3 ”Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.”

Oleh karena kerukunan jemaat mula-mula dan ketekunan mereka dalam mendengarkan ajaran para rasul, maka firman Allah digenapi yaitu setiap hari Tuhan menambahkan jumlah mereka.

Tuhan memerintahkan berkat, yaitu berkat kehidupan selama-lamanya,  jiwa-jiwa baru yang percaya kepada Yesus Kristus.

Orang-orang sangat suka melihat kerukunan, kesatuan, dan kesehatian yang nyata di Yerusalem, khususnya di Bait Allah.

Setiap hari disana, mereka memuji Tuhan dengan menyanyi memuji Tuhan dan berdoa bersama.

Masyarakat dapat melihat langsung kehidupan mereka yang harmonis, dimana tidak ada seorangpun yang berkekurangan, suatu peragaan kasih dan keharmonisan yang luar biasa.

Dengan kehidupan yang saling mengasihi, terbukti benar apa yang dikatakan Yesus: ”Dengan demikian, semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-muridKu.”

Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Apa kunci rahasia pertumbuhan jemaat dalam gereja mula-mula?

Pembacaan Alkitab Setahun

Amsal 1-3