MURID YANG BERTUMBUH MENUJU THE NEXT LEVEL
Penulis : Pramadya Wisnu

Pembacaan Alkitab Hari ini :
1 KORINTUS 6:5-11
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Bagaimana sikap kita ketika diperlakukan secara tidak adil?
- Hal-hal apa saja yang membuat seseorang tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah?

1 Korintus 6:7 ”Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?”
Firman Tuhan ini adalah tentang perilaku dengan kategori: the next level! Tuhan ingin membawa umat-Nya untuk masuk dalam tingkatan rohani yang semakin tinggi.
Yang pertama. “Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu”.
Hal ini berarti Tuhan ingin agar ada kerukunan yang sejati di antara saudara seiman.
Ini bisa terwujud jika satu dengan yang lain saling mengasihi dan mudah untuk memberikan pengampunan.
Alkitab memberikan contoh bagaimana perbedaan pendapat terjadi antara Petrus dan Paulus (lihat Galatia 2:11-14).
Paulus menegur Petrus karena Petrus bersikap munafik yaitu dia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat, tetapi setelah orang Yahudi datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat.
Petrus dengan rendah hati menyadari bahwa dia salah dan menyebut Paulus sebagai sebagai “saudara kita yang kekasih” (2 Petrus 3:15).
Yang kedua. “Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?” Saudara,hanya orang yang dewasa rohani yang bisa tetap bersukacita ketika diperlakukan tidak adil.
Untuk tujuan yang lebih besar, Tuhan ingin agar kita mampu untuk mengalah, dirugikan tanpa mengorbankan kebenaran.
Ingat bagaimana sikap Abraham kepada Lot seperti yang terdapat dalam Kejadian 13:1-18.
Pada waktu itu, Abraham dan keponakannya, Lot, memiliki harta yang sangat banyak, sehingga terjadi pertengkaran di antara para pegawai mereka.
Abraham sebagai paman, dia bisa meminta keponakannya, Lot, untuk berpindah ke tempat yang lebih jauh.
Tetapi apa yang dilakukan Abraham adalah dia meminta Lot untuk memilih tempat terlebih dulu.
“Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.” (Kejadian 13:9).
Dan Lot memilih tanah yang tampak lebih subur, yaitu wilayah lembah sungai Yordan yang di situ terdapat kota Sodom dan Gomora.
Abraham bersedia mengalah, dia bersedia melepaskan hak sebagai yang lebih senior, dia bersedia untuk rugi dengan memilih tanah yang lebih tandus.
Dan akhir cerita, kita tahu bahwa ternyata Lot salah memilih, lokasi tanah yang tampak lebih subur ternyata menyimpan kejahatan dan dosa yang sangat buruk.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan tentang bagaimana konflik sering terjadi, misalnya berebut warisan antar saudara. Diskusikan bagaimana solusi hal-hal seperti itu menurut kebenaran Firman Tuhan.
Pembacaan Alkitab Setahun
Mazmur 103-105