MURID YANG MELAKUKAN KEHENDAK BAPA
Penulis : Pramadya Wisnu

Pembacaan Alkitab Hari ini :
MATIUS 7:21-23
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Manakah yang lebih berharga: melakukan mujizat kesembuhan atau melakukan kehendak Bapa?
- Manakah yang lebih penting: berkhotbah atau mentaati perintah Tuhan?

Setiap orang yang mengasihi Tuhan, mereka akan rindu untuk melayani Tuhan sesuai dengan bakat dan karunia rohani yang mereka miliki.
Ada yang dipanggil dalam pelayanan musik dan pujian: sebagai penyanyi di gereja, worship leader, pemusik, ikut dalam paduan suara dan sebagainya.
Ada orang-orang tertentu yang memiliki kharisma khusus dalam berkhotbah sehingga jika berkhotbah, maka banyak orang yang dikuatkan, dimotivasi, diteguhkan.
Atau orang yang memiliki karunia melakukan mujizat (1 Korintus 12:28), sehingga dia banyak melakukan mujizat kesembuhan, mengusir roh jahat bahkan membangkitkan orang mati.
Ya, banyak orang yang dipanggil untuk melayani dan mereka akan melayani sesuai dengan talenta dan panggilan Allah.
Baik sebagai diaken, penginjil, pengajar, pendeta, pengkhotbah, misionaris atau utusan misi.
Semua itu baik jika dilakukan dengan benar.
Tetapi Tuhan memberikan peringatan yang sangat keras bagi umat Tuhan, termasuk para hamba Tuhan: diaken, pendeta, pengkhotbah dan semua orang yang acap kali disebut sebagai pelayan Tuhan.
Peringatan itu adalah: “Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:22,23).
Ini adalah peringatan bagi kita semua, terlebih bagi kita yang sudah melayani Tuhan.
Karena Tuhan menilai bukan dari apa yang tampak kita lakukan, tetapi bagaimana seseorang melakukannya.
Orang bisa melakukan banyak pelayanan rohani yang hebat, tetapi ketika motifnya adalah agar orang memuji dia, menghormati dia, maka sesungguhnya dia bukan sedang melani Tuhan, tetapi melayani ego atau keinginannya sendiri.
Tuhan ingin agar kita melakukan kehendak-Nya saja.
Karena hanya dengan melakukan kehendak-Nya, maka apa yang kita lakukan, termasuk pelayanan kita, menjadi berarti di hadapan Tuhan.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan tentang berbagai jebakan rohani, yaitu hal-hal yang tampak baik di mata manusia tetapi sesungguhnya itu adalah hal yang mendukakan Roh Kudus.
Pembacaan Alkitab Setahun
Mazmur 96-102