MELAKUKAN PERJAMUAN DENGAN CARA YANG LAYAK

Penulis : Rina Elisabeth

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 KORINTUS 11:26-27

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Setiap kali kita makan roti dan minum cawan dalam perjamuan, apa yang kita beritakan?
  2. Sampai kapan kita beritakan kematian Tuhan?
  3. Bagaimana keadaan kita yang seharusnya ketika kita mengambil bagian dalam perjamuan kudus?
  4. Kalau kita dengan cara tidak layak makan roti dan minum cawan, kita berdosa terhadap apa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara Saudari..  

Pada zaman gereja mula-mula, Perjamuan Kudus diadakan dalam suatu acara makan bersama.

Semua orang membawa makanan menurut kemampuan masing-masing, untuk dibagikan dan dimakan bersama. 

Namun tidak demikian halnya di Korintus. 

Di sana mereka bahkan tidak sabar menunggu sampai semua orang datang berkumpul untuk makan bersama-sama.

Malah beberapa orang minum-minum sampai mabuk, sementara yang lainnya kelaparan.

Tidak heran Paulus tidak mau memuji mereka, karena hal itu sungguh memalukan.

Paulus segera menegur dengan mengingatkan mereka pada peristiwa perjamuan Tuhan yang pertama kali, yang diadakan Tuhan Yesus sendiri.

Perbuatan mereka sangat tidak layak.

Rasul Paulus menegaskan kita, dalam melakukan Perjamuan Kudus harus melakukannya dengan cara yang layak (bukan asal-asalan, tanpa introspeksi, tanpa pengertian).

Sebenarnya tidak ada satupun orang Kristen yang “layak” memasuki hadirat Allah. 

Yudas Iskariot duduk bersama Yesus dalam perjamuan terakhir. Tetapi hatinya sudah jauh.

Ia berpura-pura mengambil bagian tetapi akhirnya mengkhianati Tuhan Yesus. 

Ini menjadi peringatan kepada kita. Jangan sampai kita hadir secara fisik dalam perjamuan kudus tetapi jauh secara rohani.

Kita ikut ambil bagian, tapi hati kita sedang sibuk dengan handphone, tugas, menyimpan dosa, luka atau kepahitan yang belum dibereskan dengan Tuhan dan sesama.

Jadi, mari selalu luangkan waktu untuk menyiapkan diri sebelum melakukan perjamuan kudus.

Ambil doa pribadi minta Roh Kudus menyelidiki hati kita, tidak asal ambil roti dan anggur.

Kita sedang memperingati kematian dan kebangkitan Tuhan sampai Tuhan Yesus datang.

Tuhan Yesus memberkati.

Mari diskusikan bersama, persiapan rohani apa yang perlu dilakukan sebelum melakukan perjamuan kudus? Bagaimana meng-edukasi teman-teman seiman bahwa perjamuan kudus bukan budaya yang kosong dan tidak bermakna.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ester 1-5