MENGAMPUNI ORANG LAIN

Penulis : Rina Elisabeth

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 6:12-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah hasil ketika kita mengampuni orang yang bersalah pada kita?
  2. Apa yang menjadi doa kita untuk hal pencobaan dan yang jahat?
  3. Siapa yang memiliki kerajaan, kuasa dan kemuliaan?
  4. Apa yang dilakukan oleh Bapa di surga ketika kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita?
  5. Apa yang dilakukan oleh Bapa di surga ketika kita “tidak” mengampuni orang yang bersalah pada kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara saudari..

Motif, pikiran, tujuan, atau apapun yang terkandung di dalam hati seseorang adalah penting.

Dalam kisah Yusuf, Ia memiliki hati yang mengampuni saudara-saudaranya yang menjual dia sebagai budak.

Dia bisa saja membalas tapi ia sendiri memilih mengasihi mereka. Tuhan Yesus dalam penderitaan-Nya memiliki hati yang mau mengampuni -Lukas 23:34.

Tuhan Yesus mengajar kita mengingat pengorbanan dan memberitakan kematian-Nya sampai Ia datang melalui perjamuan kudus.

Perjamuan kudus bukan hanya soal roti dan anggur, termasuk di dalamnya adalah mengenai hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.

Perjamuan kudus di dalamnya juga memperhatikan dosa dan ketersediaan manusia mengampuni mereka yang telah bersalah kepada sesama.

Jika tidak, semua orang yang percaya merupakan sasaran empuk iblis dalam maksudnya yang jahat.

Oleh karena itu kita sekali-kali tidak boleh lupa berdoa agar kita dibebaskan dari kuasa dan rencana jahatnya dengan tidak mengampuni.

Jadi, ketersediaan mengampuni orang yang bersalah kepada kepada kita adalah pengajaran yang Yesus berikan karena kita juga sudah diampuni oleh Bapa.

rinsip kerajaan Allah ini harus mengalir bukan hanya diterima.

Sebagai manusia kita mungkin disakiti oleh teman, keluarga, bahkan juga orang gereja.

Mungkin juga kita pernah dikhianati, difitnah, atau bahkan dilupakan.

Tetapi ketika kita menolak mengampuni, maka hati kita akan terasa pahit, dan kita memutus jalur komunikasi dengan Allah.

Saat kita ambil bagian dalam perjamuan kudus, kita mengingat darah Kristus yang menebus dosa kita dan kita diajak juga untuk punya relasi dengan Allah dan sesama yang semakin lebih baik lagi. 

Tuhan Yesus memberkati. 

Apakah kita sudah mengampuni sesama seperti Kristus mengampuni kita? Adakah relasi yang perlu dipulihkan? Sharingkan dengan kelompok PA atau persekutuan saudara.

Pembacaan Alkitab Setahun

Nehemia 8-9