JEMAAT YANG MENGALAMI MUJIZAT TUHAN

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 5:12-16

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa yang melakukan banyak tanda-tanda mujizat?
  2. Adakah yang berani bergabung dengan para rasul-rasul pada saat mereka mengadakan mujizat?
  3. Ketika para rasul mengadakan tanda-tanda mujizat, apakah berdampak kepada pertambahan jumlah orang yang percaya? (ayat 14)
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Kita pernah melihat dan membaca tulisan yang berisi ajakan ”Hadirilah kebaktian kesembuhan Ilahi”, “Mujizat Allah masih ada”. 

Biasanya tulisan-tulisan tersebut, bagi kita mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh dan yang memerlukan mujizat sangat antusias untuk mengikuti acara tersebut.

Ajakan-ajakan tersebut bukan salah atau benar, tetapi kita harus tahu bahwa tidak harus dengan mujizat untuk mempertobatkan orang!

Tetapi setidaknya mujizat bisa menarik banyak orang untuk datang melihat dan mendengar tentang Injil.

Agar pemberitaan Injil yang mereka dengar oleh karena kasih karunia Tuhan, maka mereka turut diselamatkan.

Demikian juga para Rasul masa itu, mereka sadar betul, bahwa kuasa mujizat yang mereka dapatkan bukan berasal dari diri mereka, para rasul juga bukan sedang mempertontonkan tentang kehebatan diri mereka, tetapi kuasa itu datang dari Roh Kudus yang membuat mereka berani memberitakan Firman Allah.

Tujuan akhir dari perbuatan-perbuatan mujizat yang dilakukan oleh para rasul adalah semakin bertambah banyak jumlah orang yang percaya kepada Tuhan.

Tidak semua orang bisa melakukan banyak mujizat, bukan berarti bahwa orang tersebut tidak memiliki iman, tetapi mujizat itu sepenuhnya merupakan otoritas Allah terhadap seseorang atau kelompok orang.

Tidak semua orang dapat mengalami mujizat-mujizat tertentu, misal: Mujizat kesembuhan.

Tuhan Allah tidak bisa diikat oleh kewajiban untuk melakukan mujizat seperti yang kita inginkan.

Tuhan tidak selalu menolong manusia dengan cara-cara supranatural. Peristiwa natural sering dipakai Tuhan untuk menolong manusia.

Tuhan punya banyak cara untuk menolong manusia, baik itu secara natural maupun supranatural.

Dia tidak bisa didikte oleh apapun dan siapapun!

Tahukah kita bahwa mujizat Tuhan terbesar yang dibutuhkan bagi diri kita?

Kita termasuk salah satu orang dari sekian milyar orang dimuka bumi ini, yang dipilih oleh Kristus untuk memperoleh keselamatan dengan cuma-cuma, keselamatan adalah mukjizat terbesar yang Tuhan berikan.

Kita harus memiliki pengertian yang benar dan seimbang tentang mujizat itu.

Fokus utama jemaat yang sudah percaya kepada Dia, bukan lagi mencari-cari mujizat, jangan fokus kepada orang-orang tertentu yang melakukan mujizat, tetapi Injil yang tertulis dalam Alkitablah yang terutama dan menjadi fokus kita saat ini.

Firman Tuhan menuliskan “mereka memberitakan injil ke segala penjuru dan Tuhan bekerja dan meneguhkan Firman itu dengan tanda-tanda mujizat” (lihat Lukas 16:20).

Dengan kata lain tujuan akhir dari tanda-tanda mujizat itu terjadi agar nama Tuhan dapat diberitakan bagi semua orang.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita. Jika kita tidak mengalami mujizat, apakah Tuhan wajib melakukan mujizat untuk kita? Apakah fokus kita masih mencari-cari mujizat dibandingkan dengan mau belajar tentang pribadi dan kebaikan Tuhan yang sudah tertulis dalam Alkitab?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 28-2 Tawarikh 1