PAULUS MENERIMA PENGAJARAN DARI PENYATAAN YESUS

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

GALATIA 1:11-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah Injil yang kita beritakan atau diberitakan Paulus adalah injil manusia?
  2. Melalui apa Paulus menerima Injil yang diberitakannya?
  3. Seperti apa kehidupan Paulus pada waktu dalam agama Yahudi?
  4. Menurut Paulus sejak kapan Tuhan memilihnya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Jemaat Galatia adalah komunitas Kristen mula-mula yang tinggal di wilayah Galatia (sekarang Turki modern).

Mereka terdiri dari orang-orang non-Yahudi yang telah menerima Injil Kristus melalui pemberitaan Paulus.

Mengapa surat ini ditulis?

Menurut referensi setelah Paulus meninggalkan Galatia, kelompok “pengajar palsu” datang dan mulai mengajarkan bahwa untuk diselamatkan, orang Kristen harus menaati hukum Taurat, termasuk sunat dan aturan ritual Yahudi.

Paulus menulis surat ini untuk membela keabsahan Injil yang ia beritakan dan menegaskan bahwa keselamatan hanya berasal dari iman kepada Kristus, bukan dari ketaatan terhadap hukum Taurat.

Paulus menekankan bahwa kabar baik yang ia sampaikan bukan berasal dari manusia, tetapi langsung dari Tuhan.

Kata “penyataan” (apokalypsis) mengacu pada wahyu ilahi yang diberikan secara langsung oleh Tuhan.

Ini menunjukkan bahwa Injil Paulus bersifat supernatural, bukan hasil pemikiran manusia.

Dalam ayat-ayat ini, Paulus menceritakan bagaimana hidupnya dahulu dan bagaimana Allah memanggilnya untuk membuktikan validitas panggilannya sebagai rasul. Ia menjelaskan latar belakangnya sebagai musuh gereja sebelum bertobat, kemudian menegaskan bahwa perubahan drastis dalam hidupnya hanya bisa dijelaskan oleh intervensi ilahi.

Pesan utama bagi jemaat Galatia adalah untuk tetap setia pada Injil murni yang berpusat pada Kristus, tanpa mencampuradukkan dengan hukum Taurat atau tradisi manusia.

Saudara, melalui bacaan kita hari ini kita bisa merenungkan ulang tidak hanya kehidupan Saulus yang kemudian menjadi Paulus karena intervensi ilahi.

Sama seperti Paulus mengalami perjumpaan Ilahi yang mengubahkan hidupnya, begitu juga kita seharusnya mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Allah yang mengasihi kita.

Perjumpaan pribadi kita dengan Allah pada saat kelahiran kembali kita tentunya tidak akan sama seperti yang terjadi pada Paulus.

Allah memiliki cara yang unik dan spesial untuk menyatakan diriNya kepada kita secara pribadi.

Satu hal yang harus kita ingat bahwa sejak saat itu seharusnya kita mengalami suatu perubahan hidup karena mengalami penyataan Ilahi.

Bagaimana dengan hari ini?

Apakah penyataan Ilahi yang kita terima masih berkobar untuk dapat kita sampaikan kepada orang lain?

Apakah autobiografi kita (catatan kehidupan kita) mengalami perubahan seperti Paulus?

Injil yang mengubah hidup kita itulah yang harus kita beritakan kepada banyak orang.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, mengenai topik ini dengan lebih mendalam. Bagaimana kita bisa praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan berkat apa yang didapat dari melakukan Firman Tuhan ini.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 15-17