MATI BAGI DOSA, HIDUP BAGI ALLAH
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

Pembacaan Alkitab Hari ini :
ROMA 6:4-8
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 6:4.

- Apakah tujuan dari kita mengalami dikuburkan bersama-sama Yesus oleh baptisan kematian-Nya?
- Apakah yang kita alami ketika kita bersatu dalam kematian-Nya sehingga kita juga bersatu dalam kebangkitan-Nya?
- Ketika kita mati bersama Kristus, maka kehidupan siapakah yang akan kita miliki?

Alkitab telah menjelaskan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, sehingga manusia dikuasai dan dikendalikan oleh dosa.
Namun kasih Allah melalui Yesus Kristus membebaskan manusia dari dosa.
“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma 3:23-24).
Kebenaran ini membuat kita memiliki pemahaman bahwa untuk mati terhadap dosa maka kita harus dibaptis di dalam kematian Yesus supaya akhirnya kita memiliki kehidupan bagi Yesus.
”Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” (Roma 6:4).
Beberapa hal tentang mati bagi dosa di dalam kehidupan kita, diantaranya:
- Kita mati terhadap mencintai dunia, yaitu keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup.”Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” (I Yohanes 2:16). Dengan demikian kita tidak dapat hidup lagi dalam pementingan diri sendiri, dalam kesombongan dan keangkuhan, juga dalam kebenaran termasuk dalam hawa nafsu jahat. ”Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.” (Kolose 3:5).
- Kita mati terhadap agenda-agenda pribadi kita dan membiarkan agenda dan rancangan Allah digenapi dan diselesaikan melalui hidup kita.”Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11).”Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.” (Yesaya 55:8).
Dengan matinya hidup kita bagi dosa maka kita memiliki kehidupan Allah serta rancangan-Nya, sehingga kita tidak hidup lagi serupa dengan dunia ini tetapi kita memiliki kehidupan Allah dan hidup bagi kemuliaan Allah dan pada akhirnya kita memiliki kehidupan yang serupa dengan Kristus dan kepenuhan Kristus.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pengalaman saudara mati bagi dosa dan hidup bagi Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Pembacaan Alkitab Setahun
2 Raja-Raja 6-8