YESUS DATANG AGAR KITA HIDUP DALAM KELIMPAHAN

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 10:7-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa yang menjadi pintu ke domba-domba?
  2. Yesus datang untuk memberikan apa kepada kita domba-dombaNya? (ayat 10)
  3. Apa yang dimaksud Yesus dengan kata “mempunyai hidup dalam segala kelimpahan”?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Seperti kita ketahui pada saat akan memasuki sebuah rumah maka pintu adalah akses utama supaya kita bisa masuk ke rumah tersebut, bukan lewat jendela atau lewat atap.

Hal yang sama mengenai ilustrasi keselamatan, barangsiapa masuk melalui pintu yaitu Yesus maka kita akan beroleh keselamatan dan kita akan menemukan padang rumput atau menemukan kebaikan-kebaikan Tuhan.

Sementara pencuri biasanya datang untuk mencuri bukan lewat pintu, melainkan memanjat tembok atau lewat jendela ataupun lewat atap.

Selain memberikan keselamatan, Dia juga datang memberikan kita hidup dalam segala kelimpahan.

Wow rasanya enak ya, ketika kita percaya bahwa Ia juga akan memberikan kita “hidup kelimpahan?”.  

Kata “hidup” yang dimaksud dalam konteks ayat tersebut, bukan hidup dalam hal jasmani (kata Yunani: ‘bios’) tetapi ayat ini berbicara hidup dalam konteks rohani (dari kata Yunani ‘zoe’).

Sebelum menjadi orang percaya kita dibawah kuasa Iblis yang menipu, mengintimidasi, menghancurkan gambar diri, potensi-potensi diri, serta mencuri damai sejahtera kita.

Setelah kita percaya kepada Dia, maka Yesus ingin mengembalikan gambar diri kita yang telah rusak, memberikan karunia-karunia rohani, membangkitkan potensi-potensi Ilahi dalam diri kita serta memberikan damai sejahtera.

Dengan kata lain ketika kita percaya kepada Dia, Yesus ingin mengembalikan hidup rohani (kata Yunani: zoe) kita seutuhnya kepada posisi kita semula pada awal manusia diciptakan yaitu segambar dan serupa dengan Allah.

Itulah yang Yesus maksudkan dengan memberikan hidup dalam segala “kelimpahan” secara rohani (kata Yunani: ‘perissos’).

Jadi setelah kita percaya kepadaNya, Ia tidak pernah menjanjikan bahwa hidup kita tidak akan kekurangan, hidup kita akan menjadi kaya, hidup kita pasti lebih enak.

Hal ini bukan berarti bahwa kita sebagai orang percaya tidak boleh kaya secara materi, tidak boleh hidup enak, tidak boleh hidup berkelimpahan, namun konteks yang dimaksudkan di dalam ayat yang kita baca adalah Yesus memberikan “hidup berlimpah” bersifat rohani, bukan jasmani.

Namun sebaliknya, Yesus pernah bersabda jika ingin mengikuti Dia syaratnya  kita harus menyangkal diri, memikul salib setiap hari -Matius 16:24.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita. Dengan hidup banyak mengeluh, menggerutu, hidup penuh kekuatiran, ketakutan, sulit menerima diri sendiri, dapat dikatakan hidup kita dalam berkelimpahan? Bagaimana caranya kita mengetahui bahwa kita sudah hidup berkelimpahan?

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Samuel 4-7