MERENUNGKAN FIRMAN SIANG DAN MALAM

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MAZMUR 1:1-3

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang disebut berbahagia?
  2. Apa yang dimaksud dengan berdiri di jalan orang berdosa?
  3. Apa yang dimaksud dengan duduk dalam kumpulan pencemooh?
  4. Apa yang membuat seseorang selalu berhasil?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, Pemazmur mengatakan bahwa orang yang berbahagia adalah mereka yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik yaitu orang-orang yang tidak mengenal Tuhan dan tidak hidup dalam takut akan Tuhan.

Mereka adalah orang-orang yang bertindak sesuka hati tanpa rasa takut atau segan terhadap hal-hal yang dihormati dan dijunjung tinggi oleh banyak orang.

Jalan orang berdosa adalah kebiasaan hidup dari mereka yang tidak mengenal Tuhan.

Duduk dalam kumpulan pencemooh berarti bergabung dengan orang-orang yang suka memfitnah, berbohong serta merendahkan dan menyakiti orang lain melalui perkataan mereka. 

Di masa yang akan datang akan muncul para pengejek yang merendahkan kebenaran:

2 Petrus 3:3 “Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.”

Orang-orang yang bergabung dengan kumpulan orang fasik, orang berdosa, dan pencemooh sedang menunggu waktu untuk hidup dalam penderitaan.

Contoh yang paling dikenal dalam kehidupan saat ini adalah geng motor, yaitu sekelompok orang yang memiliki hobi berkendara dengan motor.

Anggota mereka umumnya berasal dari kalangan anak muda yang memiliki kendaraan bermotor, termasuk mereka yang berpendidikan, anak-anak dari keluarga kaya, serta anak-anak polisi atau tentara.

Awalnya, pergaulan mereka mungkin hanya sebatas teman sekelas di SMP atau SMA yang sering melakukan touring bersama.

Seiring waktu, kegiatan mereka semakin beragam dan sering membutuhkan dana seperti untuk ngopi atau makan bersama.

Suasana pertemanan yang riang membuat banyak orang tertarik untuk bergabung.

Namun, dengan bertambahnya anggota dari berbagai latar belakang, kelompok ini berubah menjadi kumpulan yang lebih berorientasi pada kesenangan.

Untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka, berbagai cara mulai ditempuh, mulai dari menjual barang pribadi, meminjam uang hingga munculnya ide-ide dari segelintir anggota yang berani untuk melakukan tindakan kriminal seperti merampok, membegal dan mencuri.

Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik.

1 Korintus 15:33 “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”

Karena masuknya orang-orang dengan pengaruh buruk, terutama bagi remaja yang masih mencari jati diri, timbul anggapan bahwa mereka akan terlihat hebat jika berani menjadi jagoan.

Mereka mulai menjadikan bersenang-senang sebagai gaya hidup yang pada akhirnya menuntut mereka untuk mencari cara mendapatkan uang.

Demi mendapatkan uang untuk bersenang-senang, kumpulan ini akhirnya berubah menjadi kelompok orang-orang jahat.

Padahal, awalnya tidak semua dari mereka memiliki niat jahat.

Orang-orang yang masih memiliki hati nurani biasanya akan memilih keluar dari kelompok ini.

Akibatnya, komunitas yang awalnya hanya sekadar kumpulan teman sekelas dengan hobi yang sama berkembang menjadi kelompok yang lebih besar, berisi orang-orang yang berani berbuat jahat.

Begitulah proses perubahan komunitas anak muda yang awalnya hanya berbagi hobi menjadi geng-geng kriminal di kota-kota.

Inilah yang disebut sebagai kumpulan orang fasik, kumpulan orang berdosa dan kumpulan pencemooh yaitu mereka yang gemar menyebarkan kebohongan, mengecam, memfitnah dan sering kali merugikan orang atau kelompok lain.

Mari kita memilih teman-teman yang baik sebagai teman dalam pergaulan kita.

Namun, ini bukan berarti kita harus meninggalkan semua orang di sekitar kita.

Bahkan, kita justru dianjurkan untuk tidak bergaul dengan saudara seiman yang memiliki perilaku buruk:

1 Korintus 5:9-11 “Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul. Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini. Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.”

Saudara, jauhkanlah anak-anak kita dari pergaulan yang buruk seperti ini dan arahkan mereka ke dalam kelompok-kelompok hobi atau komunitas di dalam gereja.

Mari kita membangun komunitas pemuridan yang kesukaannya merenungkan firman Tuhan.

Hari-hari ini, kelompok-kelompok PA dapat dibentuk sebagai komunitas yang saling mengasihi dan saling memperhatikan untuk bersukacita bersama, bukan sebagai kelompok bersenang-senang seperti mengadakan acara makan-makan, minum-minum atau pesta yang boros.

Mari kita membangun kelompok PA, komsel atau persekutuan sebagai komunitas yang mencintai Tuhan.

Setiap pertemuan hendaknya diawali dengan meminta agar Tuhan Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus hadir supaya bisa merasakan dan menikmati kehadiran Roh Kudus.

Melalui pujian dan penyembahan, persekutuan ini dapat menjadi tempat dimana setiap anggota dapat melepaskan unek-unek, mengatasi kekuatiran dan ketakutan serta mendapatkan arahan dari semua teman-teman yang saling asah, asih dan asuh.

Berbahagialah orang-orang yang kesukaannya adalah membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Seperti yang telah kita mulai bangun di gereja, setiap orang membaca empat pasal Alkitab setiap hari.

Proses ini dikoordinasikan oleh pembimbing PA dalam kelompok PA atau komsel untuk merenungkan dan menyimpulkan bagian Firman yang perlu diterapkan, baik secara pribadi maupun bersama-sama.

Dengan demikian, seluruh jemaat dapat menikmati dan merasakan manfaat Firman Tuhan dalam kehidupan yang relevan di zaman ini.

Saudara, Yosua pernah menuliskan nasihatnya kepada bangsa Israel:

Yosua 1:8 “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”

Oleh karena itu, marilah kita semakin giat membaca dan merenungkan firman Tuhan agar hidup kita bertumbuh sesuai dengan kehendak Bapa. Yesus pernah berkata:

Matius 4:4 “Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”

Yohanes 6:63 “Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.”

Membaca dan merenungkan Firman Allah berarti menikmati makanan rohani yang dibutuhkan oleh batin, jiwa dan roh kita.

Membaca dan merenungkan firman Tuhan memiliki banyak manfaat karena:

2 Timotius 3:16-17 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”

Firman yang tertulis yang diilhamkan oleh Roh Kudus memiliki manfaat yang sangat besar bagi kita sebagai anak-anak Tuhan.

Melalui firman ini, kita dapat mengetahui janji-janji Tuhan, kehendak Tuhan dan rencana Tuhan.

Selain itu, firman Tuhan juga menyingkapkan kesalahan kita, mengajarkan cara memperbaiki perilaku kita serta membimbing dalam mendidik anak-anak kita maupun orang lain.

Oleh karena itu, marilah kita semakin giat membaca dan merenungkan firman Tuhan karena manfaatnya begitu besar bagi kehidupan kita.

Haleluya, puji Tuhan, Amin.

Apa yang menyebabkan saudara-saudara kita dan jemaat terjebak dan terikat oleh pinjaman online (Pinjol), hutang kartu kredit dan sejenisnya?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yosua 9-11