MENDERITA BERSAMA YESUS

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 8:17-22

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah orang-orang  yang berhak menerima janji-janji Allah? (ayat 17)
  2. Apa yang diyakini oleh Paulus tentang “penderitaan” pada waktu zamannya, yang juga masih relevan dengan saat ini, dibandingkan dengan kemuliaan yang kita terima kelak?
  3. Apa dan siapa yang dinantikan oleh seluruh makhluk? (ayat 19)
  4. Oleh kehendak siapa yang telah menaklukkan seluruh makhluk kepada kesia-siaan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Jika kita ditanya, siapa yang mau menderita? Mungkin hampir sebagian besar orang akan menjawab tidak mau! Siapa sih yang mau menderita?

Sejak manusia jatuh kedalam dosa, yaitu pada zaman Adam dan Hawa, manusia sudah mulai menderita.

Penderitaan yang dialami oleh semua makhluk itu berlangsung sampai dengan hari ini.

Penderitaan tidak mengenal suku, bahasa dari negara mana mereka berada, penderitaan juga tidak mengenal usia, jenis kelamin, atau status sosial, kaya atau miskin. Semua kita bisa menderita.

Ada penderitaan terjadi oleh ulah kita sendiri, ada juga penderitaan yang terjadi di luar kendali kita manusia.

Contoh penderitaan oleh ulah kita sendiri: Penghasilan yang kita terima setiap bulan tidak terlalu besar, maka kita sebaiknya dapat mengatur keuangan kita sedemikian rupa, agar kita cukup menghidupi kebutuhan kita selama 1 bulan.

Namun kita tidak mau berusaha mengatur keuangan kita dengan sebaik mungkin, bahkan kita cenderung hidup boros.

Apa yang akan terjadi? kita akan menderita kekurangan setiap bulan, sehingga kita tidak dapat mencukupi kebutuhan kita.

Pada akhirnya sebagai jalan pintas, yang kita lakukan adalah pinjol dan juga kita meminjam uang ke beberapa tetangga atau teman, sebagai solusi untuk menutup kebutuhan hidup sehari-hari.

Pinjam-meminjam tersebut, di banyak kasus ujung-ujungnya beberapa jemaat terlilit dengan hutang-piutang.

Contoh penderitaan yang bukan karena ulah yang kita perbuat: Rumah kita dilanda angin puting beliung, sehingga kita mengalami penderitaan yaitu mengalami kerugian harta benda, masih banyak contoh-contoh penderitaan lainnya.

Setelah melihat contoh diatas, pertanyaan berikutnya, apakah “penderitaan” itu dapat kita hindari?

Tergantung dengan cara kita memandang tentang penderitaan itu sendiri.

Kata “penderitaan” yang dimaksud dalam konteks Roma 8:17, jika kita anak Allah, maka kita adalah ahli waris yang akan menerima janji-janji Allah, jika kita menderita bersama-sama dengan Dia.

Dengan kata lain, dalam konteks ayat ini maka menderita bersama dengan Yesus adalah penderitaan yang tidak bisa kita hindari karena iman kita.

Contoh menderita bersama Yesus: sering sekali karena iman yang kita percayai, juga keteladanan hidup kita yang baik serta berbeda dengan orang yang tidak percaya, kita di sebut kafir.

Darah kita halal untuk dibunuh, kita mungkin juga mendapat persekusi verbal dan perlakuan tidak adil. 

Kita enggan memberitakan injil kepada mereka karena takut dengan perlakuan orang-orang.

Ada pula sebagian orang yang sudah percaya kepada Kristus, jika mau memperoleh kedudukan tinggi di suatu instansi/kantor tertentu atau dalam dunia pergaulan anak-anak muda jika kita bisa diterima baik oleh kelompok mereka.

Kita “dipaksa masuk” ke agama mereka.

Dengan kata lain kita harus menjual Iman percaya kita, agar semua jabatan atau kedudukan kita peroleh, kita diterima baik di dalam kelompok mereka.

Tetapi syukurlah, di ayat 18 dijelaskan bahwa penderitaan zaman ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan Allah kepada kita kelak.

Jadi saudaraku, apapun penderitaan yang saat ini kita sedang hadapi, tetaplah tenang, percayalah kepada Dia, selalu bersyukur dan terus mengandalkan Dia.

Ada kemuliaan besar yang sedang dipersiapkan Kristus untuk kita, jika kita tetap teguh dan setia di dalam Dia.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, apakah kita pernah dilakukan tidak adil atau dijauhi karena kita menceritakan Nama Yesus kepada teman kantor, teman pergaulan, tempat usaha, sekolah, tetangga kita? Jika Iya, apakah kita masih mau belajar terus untuk menceritakan tentang Dia?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ulangan 21-23