PERSEKUTUAN DALAM PENDERITAAN KRISTUS

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 3:10-14

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Filipi 3:10.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Hal-hal apakah yang harus menjadi kerinduan dalam diri kita agar kita dapat menjadi serupa dengan Yesus dalam kematian-Nya?
  2. Apakah yang akan kita alami ketika kita selalu mengalami keserupaan dengan Yesus dalam kematian-Nya?
  3. Apakah yang harus menjadi tekad kita agar panggilan Tuhan direalisasikan dalam hidup kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketika Yesus ada di dunia ini Dia mengalami kematian dan kebangkitan dan sekarang duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan sebelum kematian-Nya Dia banyak mengalami penderitaan.

Penderitaan-Nya membawa Dia dimuliakan oleh Bapa.

Peristiwa kelahiran kembali yang kita alami melalui kepercayaan kita kepada kematian dan kebangkitan Yesus serta menerima Dia dalam hati kita membuat kita punya pemahaman bahwa hidup kita bukan milik kita lagi melainkan milik Kristus.

Kepemilikan Yesus terhadap hidup kita harus dimulai dengan cara memahami bahwa kita harus dibaptis dalam kematian Yesus.

“Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” (Galatia 2:19-20).

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.” (Galatia 6:3, 6-8).

Pengakuan kematian dan kebangkitan Yesus di dalam hidup kita harus terjadi setiap hari dan bukan hanya ketika kita mengalami kelahiran kembali.

Oleh sebab itu, kita harus hidup dalam persekutuan dengan kematian Yesus melalui penyangkalan diri dan pikul salib.

”Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Matius 16:24).

”Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” (Matius 10:38).

”Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa.” (I Petrus 4:1).

Dengan senantiasa bersekutu dalam penderitaan Yesus maka kita selalu hidup dalam kematian Yesus, dengan demikian kita berhak dengan kebangkitan Yesus dalam hidup kita dan senantiasa mengalami kehidupan Yesus Kristus setiap saat.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara dapat senantiasa bersekutu dalam penderitaan Yesus melalui penyangkalan diri dan pikul salib!

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 28-30