BERDOA UNTUK PENYERTAAN BAPA
Penulis : Pdt. Robinson Saragih

Pembacaan Alkitab Hari ini :
KELUARAN 33:12-23
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Siapa yang Tuhan utus untuk menyertai perjalanan bangsa Israel?
- Apa perbedaan bangsa Israel dengan bangsa-bangsa lain?
- Apa yang dimohonkan Musa kepada Tuhan Allah?
- Mengapa Tuhan Allah tidak mau menampakkan wajah-Nya kepada Musa?

Saudara, kisah dalam Perjanjian Lama ini menceritakan bagaimana Nabi Musa memohon agar Tuhan Allah sendiri menyertai perjalanan eksodus bangsa Israel dari Mesir menuju Tanah Kanaan.
Tuhan Allah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Musa dan memilihnya sebagai nabi untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Kanaan.
Kehadiran Tuhan begitu nyata di depan mata seluruh umat bangsa itu.
Pada malam hari, kehadiran Tuhan terlihat dalam bentuk tiang api yang memberikan kehangatan kepada mereka.
Pada siang hari, kehadiran Tuhan dirasakan melalui awan yang menutupi langit sehingga bangsa itu terlindungi dari teriknya matahari di padang gurun.
Saudara, Tuhan Allah hadir dalam kehidupan umat di Perjanjian Lama, tetapi Tuhan hadir di luar diri mereka yang sangat berbeda dengan kita di Perjanjian Baru.
Di Perjanjian Baru, Tuhan Allah hadir di hidup kita dalam wujud Roh Allah yang juga disebut Roh Kudus atau Roh Kristus.
Bahkan, dengan jelas rasul Paulus mengatakan bahwa:
Efesus 3:17 “sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.”
Dulu, mereka langsung tahu jika Tuhan Allah sudah tidak menyertai mereka karena Dia langsung menghilang dan tidak terlihat lagi.
Begitu juga setelah mereka sampai di Kanaan, ketika mereka mendirikan Kemah Pertemuan, mereka dapat mengetahui Tuhan Allah hadir karena Dia hadir dalam bentuk api atau cahaya terang.
Kemudian, kehadiran-Nya mulai surut dan hanya ada api pada kaki dian.
Sejak tidak ada lagi Kemah yang digantikan dengan Bait Salomo, kehadiran Allah disimbolkan dengan api pada kaki dian.
Setelah kaki dian itu padam karena Bait Allah dihancurkan oleh Raja Babel, maka muncullah agama-agama palsu di dunia.
Ketika Bait kedua dibangun oleh Ezra dan Nehemia, maka kaki dian dihidupkan kembali.
Bangsa Israel kembali menyembah Tuhan Allah dan mezbah-mezbah kembali membakar korban di Bait Allah.
Namun, setelah Jenderal Titus menghancurkan Bait Herodes yaitu Bait Allah yang dibangun oleh Ezra dan Nehemia lalu direnovasi oleh Raja Herodes, maka Bait Allah di Yerusalem yang ada pada zaman Yesus hancur dan rata dengan tanah sesuai dengan nubuat Yesus Kristus.
Hingga kini, tidak ada lagi Bait Allah di Israel yang ada hanya Tembok Ratapan dan sinagoge-sinagoge di mana orang Yahudi berkumpul.
Ketika Bait Allah itu tidak ada seperti sekarang ini, maka dunia melahirkan berbagai penyembahan palsu dan muncul agama-agama palsu.
Agama-agama sesat seperti Mormon dan berbagai penyembahan palsu lainnya muncul.
Mengapa? Karena tidak ada lagi mezbah penyembahan maka Setanlah yang disembah.
Puji Tuhan, bagi kita orang Perjanjian Baru, mezbah kita adalah di dalam diri kita. Kitalah mezbah Allah.
1 Korintus 6:19-20 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”
Jadi, saat ini kita tidak perlu lagi meminta Tuhan Allah untuk hadir karena Dia sudah hadir dalam hidup setiap orang percaya.
Dia telah berjanji bahwa:
Matius 28:20 “dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Yesus menjanjikan Roh Kudus sebagai Penolong, Pengajar dan Penghibur yang selalu menyertai kita.
Tanpa kita minta, Dia sudah ada di dalam kita, bukan di luar kita. Namun, di sinilah tantangannya yaitu Dia tidak berwujud, tidak kasat mata, dan tidak terlihat karena Dia adalah Roh yang tidak berwujud dan tidak berbentuk, namun kehadiran-Nya dapat dirasakan oleh mereka yang mau.
Bahkan ketika tidak terasa, Dia telah berjanji untuk tidak pernah meninggalkan kita seperti yatim piatu:
Yohanes 14:16-18 “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.”
Oleh karena itu, bagi kita yang percaya kepada Yesus Kristus sebenarnya tidak perlu lagi berdoa untuk meminta penyertaan-Nya karena Dia selalu menyertai kita.
Baik kita merasakannya atau tidak, Dia tidak akan pernah meninggalkan kita.
Percayalah bahwa Dia hidup di dalam kita.
Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Mengapa banyak anak-anak Tuhan sering tidak menyadari bahwa Tuhan selalu menyertai mereka? Apa penyebabnya?
Pembacaan Alkitab Setahun
Bilangan 8-10