BERDOA DENGAN TIDAK JEMU-JEMU

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

LUKAS 18:1-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa tujuan Yesus menceritakan perumpamaan kepada orang banyak?
  2. Bagaimana keadaan dan sifat hakim itu?
  3. Mengapa seorang janda sering mendatangi hakim tersebut?
  4. Apa alasan hakim itu akhirnya membela janda tersebut?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara yang terkasih, dengan jelas Yesus bercerita tentang seorang hakim yang tidak takut akan Tuhan dan lalim dan ada seorang janda yang sedang berperkara dengan orang lain.

Janda itu meminta agar dia dimenangkan dalam perkaranya.

Hakim itu menolak untuk membela janda itu, namun janda itu terus datang kepadanya dan memohon agar perkaranya dimenangkan.

Akhirnya, hakim itu berpikir untuk memenangkan janda tersebut karena janda itu akan terus-menerus mendatanginya bahkan takut kalau janda itu dapat menganiaya dirinya.

Melalui cerita ini, Yesus mengajarkan agar kita tekun dan tidak jemu-jemu berdoa sampai doa kita dijawab.

Yesus juga mengajarkan bahwa kita memiliki Tuhan Allah yang bijak, yang akan membela orang-orang pilihan-Nya yang siang dan malam berdoa serta berseru kepada-Nya.

Saudara, dalam berdoa dengan tekun dan tidak jemu-jemu, maka Allah sangat menghargai iman.

Doa dengan iman adalah doa yang sangat dihargai oleh Tuhan Yesus, Allah Bapa kita.

Markus 11:23-24 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”

Ketika seseorang datang memohon kepada Tuhan Allah, maka ia seharusnya percaya dan beriman bahwa Tuhan Allah akan mendengarnya dan berkenan mengabulkan doanya.

Ibrani 11:1 “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”

Ibrani 11:6 “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”

Ketika kita berdoa dengan tekun dan tidak jemu-jemu, maka iman menjadi dasar bagi kita untuk menyadari bahwa Tuhan yang sangat baik akan menjawab bahkan mengabulkan doa tersebut, asalkan doa itu sesuai dengan kehendak-Nya atau janji-Nya.

Contohnya, ketika seseorang percaya kepada Yesus, maka ia akan berharap agar ayah, ibu, dan adik-adiknya juga percaya kepada Yesus dan diselamatkan.

Jika orang tersebut terus berdoa dengan tekun agar seluruh keluarganya bertobat, maka doa itu akan dijawab dan keluarganya akan bertobat serta diselamatkan.

Mengapa demikian? Karena ada janji Tuhan dan pernyataan Tuhan yang menjanjikan:

Kisah Para Rasul 16:31 “Jawab mereka: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”

Berdasarkan janji ini, ketika setiap orang yang percaya kepada Yesus, berani bersaksi dan tekun berdoa untuk keselamatan keluarganya, maka semua keluarganya akan diselamatkan.

Sebagai contoh lain, mengenai Abraham dengan imannya:

Roma 4:18-22 “Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.”

Saudara, Bapa Abraham adalah manusia yang hidup sebelum Perjanjian Lama.

Ia bergaul dengan Tuhan Allah dan beberapa kali Tuhan Allah memperlihatkan diri sebagai Malaikat Tuhan.

Karena Allah Bapa adalah Roh dan tidak berwujud, maka Dia datang sebagai Malaikat Tuhan.

Itulah sebabnya, Yesus berkata dalam:

Yohanes 1:18 “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.”

Yohanes 12:45 “dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.”

Dari ayat-ayat ini, kita mengetahui bahwa Yesus Kristus adalah Putra Tunggal Bapa yang menyatakan keberadaan Bapa di dunia ini.

Setiap firman Allah atau janji-janji Allah, ketika kita percaya pada janji itu, maka berdoalah agar janji itu digenapi.

Ketika kita terus berdoa dengan tekun dan tidak jemu-jemu, maka suatu saat Tuhan Allah, Bapa, Yesus Kristus akan mewujudkan doa permohonan kita.

Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Mengapa banyak anak-anak Tuhan kurang suka bertekun dalam doa dan mudah merasa jemu atau bosan saat mendoakan sesuatu?

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 1-2