BERDOA KEPADA BAPA DI TEMPAT TERSEMBUNYI

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 6:5-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Yesus melarang kita berdoa seperti siapa?
  2. Bagaimana cara mereka berdoa?
  3. Bagaimana cara kita seharusnya berdoa?
  4. Apa yang membuat Bapa di surga menjawab doa kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara yang terkasih, berdoa adalah bentuk komunikasi dengan Tuhan yaitu berbicara dengan Bapa di surga.

Berdoa sama seperti saat kita berbicara dengan bapa kita di bumi, tidak dilakukan dengan bertele-tele atau diulang-ulang hanya untuk menunjukkan keseriusan.

Ketika berbicara dengan ayah atau ibu kita terutama saat mengajukan permintaan ada cara yang berbeda.

Ketika kita masih kecil, mungkin kita mengajukan permohonan sambil merengek.

Namun, seiring bertambahnya usia dan kedewasaan, cara kita pun berubah sesuai dengan pengenalan kita sebagai seorang anak terhadap ayah atau ibu kita.

Semakin baik kita mengenal ayah atau ibu kita, maka semakin mudah menyusun cara yang tepat untuk mengajukan permohonan kita.

Bahkan, ayah atau ibu akan lebih cepat menyetujui permohonan kita, terutama jika kita mengenal keadaan dan kondisi ayah atau ibu kita maka akan semakin mudah menyampaikan permohonan kita.

Demikian juga saat kita berdoa kepada Bapa di surga, semakin kita mengenal Bapa, maka semakin mudah bagi kita untuk berkomunikasi.

Ketika kita mengenal Bapa dan berpegang pada janji-janji yang telah Tuhan nyatakan, maka semakin besar dan pasti kemungkinan kita untuk memperoleh jawaban atas doa kita. Tuhan Allah, Bapa kita, pernah berkata:

Yohanes 16:24 “Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.”

Renungkanlah firman di atas, betapa besar keinginan Tuhan Allah, Bapa kita, untuk memenuhi permintaan kita sebagai anak-anak-Nya. Bahkan, para rasul pernah berkata:

1 Yohanes 5:14-15 “Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.”

Yakobus 5:16b-18 “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.”

Tuhan Allah, Bapa, Yesus Tuhan kita, sangat merindukan untuk bersekutu dan bercakap-cakap dengan kita.

Dia mau agar kita memiliki waktu yang tetap untuk berdoa. Seperti yang Yesus katakan, supaya kita masuk ke kamar kita dan berdoa, berbicara, bersekutu serta menjalin hubungan yang intim dengan Allah yang menciptakan semesta ini.

Tuhan Allah menghendaki kita untuk menghampiri Dia di tempat yang tersembunyi.

Dia ingin kita datang untuk memuji dan menyembah-Nya, menaikkan pujian dan syukur kepada-Nya sehingga Dia akan memenuhi segala kebutuhan kita sebab Dia maha tahu.

Dia, Tuhan Allah, Bapa kita, menginginkan kita untuk terus berhubungan dengan Dia dalam doa di tempat yang tersembunyi.

Tempat itu bisa berupa kamar kita atau tempat khusus yang biasa kita gunakan untuk berdoa, bersekutu atau bersaat teduh supaya kita bisa lebih lama tanpa gangguan dan lebih fokus untuk mendengarkan arahan-Nya.

Saudara, marilah kita membuat komitmen untuk memiliki waktu doa yang teratur, baik di pagi hari maupun malam hari.

Komitmen memiliki waktu khusus untuk bersyukur kepada Tuhan Allah dan berdoa menyerahkan diri kita agar Tuhan memimpin, mengarahkan dan memelihara kita dalam kehidupan kita setiap hari.

Dengan demikian, kita dapat hidup tanpa kekuatiran, ketakutan atau kebimbangan tetapi dipimpin untuk berhasil dan diberkati dalam setiap usaha dan pekerjaan kita.

Haleluya, puji Tuhan, Amin.

Mengapa banyak anak-anak Tuhan hidup dalam kecemasan, kekuatiran, kesakitan dan kegagalan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Imamat 26-27