TIDAK MENGIKUTI KEINGINAN DAGING

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

GALATIA 5:16-21

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah syarat utama seseorang tidak hidup dalam daging?
  2. Ada berapakah perbuatan daging dari ayat yang kita baca?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Keinginan daging atau dalam Alkitab King James disebut “lust of the flesh” atau dalam Alkitab International Standard Version “desires of the flesh”, adalah istilah yang hanya ada di Alkitab.

Kita mengenal apa itu keinginan atau nafsu dan kita tahu apa itu daging, seperti daging sapi atau daging manusia.

Tetapi “keinginan daging” adalah istilah yang ada di Alkitab dan istilah tersebut merujuk pada hal yang buruk yang seharusnya tidak kita lakukan.

Firman Allah dengan tegas memaparkan dua hal yang saling berlawanan: keinginan daging dan keinginan Roh.

Keinginan daging adalah perilaku berdosa yang salah dan menjadi penghambat pertumbuhan rohani seseorang.

Perbuatan daging pada ayat 19: percabulan, kecemaran, hawa nafsu. Istilah asli dalam Bahasa Yunani, agaknya cukup sulit diterjemahkan baik dalam Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia.

Ketika membandingkan dalam beberapa terjemahan Alkitab, kata yang digunakan tidak sama persis, tetapi semuanya mengacu kepada dosa yang serupa, yaitu dosa seksual.

  • Percabulan: amoralitas seksual dalam bentuk apapun, termasuk pornografi, perzinahan, perilaku seksual yang menyimpang termasuk LGBT.
  • Kecemaran: keadaan ketidakmurnian moral terutama dalam kaitannya dengan dosa seksual.
  • Hawa nafsu: dari kata ἀσέλγεια (aselgeia) dalam Bahasa Yunani, yang artinya: ketidaksenonohan (kadang-kadang disertai dengan sifat buruk lainnya), kotor, kebejatan.

Perbuatan daging pada ayat 20, maknanya lebih jelas, lebih mudah dipahami, yaitu: penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah.

Dua diantaranya:

  1. Penyembahan berhala: hanya Tuhan yang patut disembah, salah dan berdosa kalau kita menyembah, mengagungkan, mendewakan hal-hal lain, selain dari Allah. Hal lain itu termasuk: harta benda, jabatan, hobby dan hal-hal lain yang bisa membuat hati kita berpaling dari Tuhan.
  2. Perselisihan: ἔρις (eris) dalam bahasa Yunani yang artinya pertengkaran, pertikaian, perdebatan, perbedaan pendapat. Dalam hal ini tentu kita perlu waspada. Karena berbeda pendapat itu bagi sebagian besar orang adalah hal yang wajar. Tetapi jika mempelajari makna kata ini dalam bahasa Yunani, hal yang wajar itu menjadi berdosa ketika menyebabkan pertengkaran, pertikaian, sehingga lanjut menjadi saling membentak bahkan hingga adu jotos. Jadi, sebelum kita menjadi berdosa, ketika kita beradu argumen, kita perlu berhenti untuk merenung, berpikir dan tidak membiarkan emosi kita meluap tidak terbendung.

Saudara, Tuhan menghendaki agar kita hidup oleh Roh, agar kita tidak menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging, karena keduanya bertentangan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Kejadian 8-11