KOMUNITAS YANG DISUKAI BANYAK ORANG
Penulis : Pramadya Wisnu

Pembacaan Alkitab Hari ini :
KISAH PARA RASUL 2:45-47
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Perilaku apa yang menonjol dalam kehidupan jemaat yang mula-mula?
- Dalam berapa kali seminggu mereka berkumpul di bait Allah?

Komunitas yang terbentuk dari orang-orang yang bertobat oleh khotbah yang disampaikan para rasul, sangatlah khas.
Mereka bertemu setiap hari di Bait Allah, mereka memecahkan roti setiap hari di rumah-rumah secara bergilir.
Mereka bahkan menjual harta mereka dan membagikan kepada yang lebih membutuhkan.
Apakah ini komunitas yang ideal? Alkitab justru tidak mencatat bahwa hal seperti ini terus berlanjut di waktu-waktu berikutnya.
Kita tidak tahu berapa lama cara hidup ini berlangsung.
Dengan demikian yang patut ditiru pada masa kini, bukanlah berapa sering kita melakukan ibadah baik dalam komunitas yang besar maupun dalam komunitas yang kecil.
Yang lebih penting adalah esensi atau kualitas dari fellowship atau persekutuan yang terwujud melalui komunitas-komunitas yang kita jalani.
Ada banyak nilai yang penting, lima di antaranya yang bisa kita pelajari dari kehidupan jemaat yang mula-mula:
- Mereka memiliki gairah yang dalam untuk bersekutu: bersahabat, memiliki hubungan yang dekat, akrab.
- Mereka berkumpul dan berdoa: saling berbagi beban doa, saling mendoakan dengan sungguh-sungguh. Pergumulan yang disampaikan, bukan untuk dibicarakan tetapi untuk didoakan.
- Mereka sungguh murah hati sehingga rela untuk menjual harta milik mereka. Saat ini kita mungkin tidak dituntut harus menjual harta kita, tentu kecuali ada dorongan yang jelas dari Roh Kudus. Tetapi kita bisa belajar untuk menjadi orang yang murah hati.
- Mereka bertekun dalam pengajaran Firman. Hal yang sangat baik untuk kita bisa tiru. Kita bersedia untuk dipimpin oleh seseorang yang kita hormati, dan belajar bersama-sama. Belajar apa? Belajar Alkitab, menggali nilai-nilai dalam Firman Tuhan bersama-sama dan menerapkannya dalam kehidupan.
- Dalam komunitas yang dilaksanakan secara intensif, mereka akan saling bertanggung jawab, istilahnya di masa kini: akuntabilitas yaitu bentuk pertanggungjawaban dari apa yang dilakukan oleh seseorang. Akuntabilitas akan menjaga kehidupan kita untuk tetap pada jalur yang benar, adanya akuntabilitas membuat seseorang tidak bisa bertindak semaunya sendiri, karena dia tahu ada orang yang mengawasi dan menunggu pertanggungjawaban dari apa yang dia lakukan.

Saudara, sudahkah engkau memiliki komunitas rohani untuk saling berbagi, entah itu di sekolah, kampus, di kantor atau di gereja.
Pembacaan Alkitab Setahun
Kejadian 4-7