KOMUNITAS YANG BERTEKUN DALAM PERSEKUTUAN DAN DOA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 2:42-44

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang menyebabkan jemaat ketakutan?
  2. Apa yang dimaksud dengan memecahkan roti?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saat ini konsep tentang komunitas telah dikenal secara luas. Misalnya komunitas gowes, komunitas pendaki gunung, komunitas Ibu-ibu RT, dan sebagainya.

Wikipedia menulis tentang komunitas: Kami bertemu karena hobi dan atau profesi yang sama, setelah itu menjadi teman, sahabat dan keluarga.

Sudah banyak yang sudah kami lalui bersama-sama, meskipun banyak orang yang datang, tapi sedikit yang akan bertahan dengan tujuan kami.

Seperti halnya ribuan teman yang kita miliki tapi hanya sedikit sahabat yang kita miliki.

Kata “Komunitas” yang dalam Bahasa Inggris disebut “Community” adalah gabungan dari dua kata yaitu Common (sama) dan Unity (Kesatuan).

Komunitas merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama, mempunyai misi yang sama, atau mempunyai nilai-nilai yang sama.

Entah itu dikarenakan mereka datang dari daerah yang sama, atau punya pengalaman yang sama atau punya hobi yang sama dan lain sebagainya.

Alkitab mencatat bagaimana kehidupan umat Tuhan di gereja yang mula-mula.

Bagaimana komunitas yang terjadi oleh karena orang-orang yang bertobat setelah pemberitaan Injil para Rasul.

“Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.” (Kisah Para Rasul 2:42).

Ini adalah contoh sebuah komunitas rohani yang dibangun atas dasar kasih kepada Tuhan. Mereka melakukan:

  1. Bertekun dalam pengajaran: artinya mereka bersama-sama belajar Firman Tuhan yang disampaikan oleh para rasul. Saat ini komunitas seperti ini bisa dilakukan dalam kelompok pemuridan, dikenal sebagai kelompok Pemahaman Alkitab (P.A.), dimana terdapat pemimpin PA dan mereka yang dimuridkan.
  2. Bertekun dalam persekutuan: artinya mereka belajar bertumbuh dalam komunitas yang lebih besar. Saat ini pun di gereja GKKD mengadopsi konsep ini. Selain kelompok pemuridan, juga terdapat komunitas yang lebih besar yaitu: persekutuan. Misalnya persekutuan Mahasiswa Universitas “A”, persekutuan pelajar SMA “B”, persekutuan keluarga di kompleks perumahan “C”.
  3. Jemaat mula-mula juga berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Memecahkan roti artinya mereka melakukan perjamuan kudus dan berdoa. Bukankah ini juga yang sudah dilakukan setiap hari Rabu minggu pertama dan ketiga. Para diaken, khususnya diundang untuk hadir dalam persekutuan doa Rabu.

Pertemanan yang terwujud dalam komunitas dimana kita berada, akan sangat mempengaruhi kehidupan sosial dan kehidupan rohani kita.

“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15:33).

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan pengalamanmu dalam berkomunitas, apakah itu di kampus, di tempat kerja atau di gereja.

Pembacaan Alkitab Setahun

Kejadian 1-3