PERCAYA DAN TIDAK BIMBANG

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 21:18-22

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang menyebabkan Yesus berkata bahwa pohon itu tidak akan lagi menghasilkan buah selama-lamanya?
  2. Apa yang menyebabkan pohon ara itu layu dan kering?
  3. Apa yang terjadi ketika kita percaya dan tidak bimbang?
  4. Apa khasiat dari doa dengan kepercayaan atau dengan iman?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika seseorang mengimani dan mempercayai suatu janji Tuhan, diperlukan pemahaman yang benar tentang janji tersebut.

Penulis Ibrani dengan jelas mendefinisikan iman seperti apa:

Ibrani 11:1 “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”

Roma 10:17 “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”

Ketika seseorang mendengarkan firman yang dibacakan atau diberitakan, maka pendengar tersebut dapat menerima anugerah dari Roh Kudus berupa iman atau kepercayaan.

Iman yang timbul menjadi kekuatan atau sumber dari suatu pengharapan.

Salah satu contoh yang ada dalam Alkitab adalah iman yang dimiliki oleh Bapak Abraham:

Roma 4:18 “Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”

Abraham adalah seorang bapak yang sudah berumur tujuh puluh lima tahun menerima pesan dan perintah dari Tuhan.

Kejadian 12:1-3 “Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”

Abram percaya terhadap janji dan perintah Tuhan meskipun tidak ada dasar untuk berharap kepada Allah.

Namun, Abram tetap berharap kepada Tuhan yang berjanji.

Abram tidak bimbang, tidak ragu, dan tidak khawatir, ia sangat percaya dan sangat berharap sehingga ia benar-benar melakukan apa yang Tuhan perintahkan.

Ia meninggalkan lingkungan sanak saudaranya bersama ayah, keponakan dan istrinya, lalu berangkat ke Padang Haran.

Setelah ayahnya meninggal di Padang Haran, Abram meninggalkan tempat itu dan menuju Tanah Kanaan. Abram berganti nama menjadi Abraham yaitu “Bapa Bangsa-Bangsa”, dan Sarai berganti nama menjadi Sara yaitu “Ibu Bangsa-Bangsa”.

Ketika Tuhan Allah meminta agar Ishak dikorbankan, Abraham sama sekali tidak takut, penulis Kitab Ibrani menulis:

Ibrani 11:17-19 “Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan: “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.” Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.”

Oleh karena iman, maka Abraham dibenarkan dan berkenan hidup sebagai bapak orang-orang percaya.

Roma 4:21-25 “dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Kata-kata ini, yaitu “hal ini diperhitungkan kepadanya,” tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.”

Oleh karena Abraham percaya dan tidak bimbang, maka ia disebut sebagai bapak orang beriman dan melalui dia semua kaum memperoleh berkat.

Rasul Paulus menuliskan wahyu Roh Kudus:

Efesus 1:13-14 “Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”

Dari tulisan Rasul Paulus tentang berkat Abraham, kita dapat melihat bahwa yang utama adalah Roh Kudus.

Oleh karena itu, mari kita berdoa supaya keturunan Abraham yaitu orang Yahudi dan Arab dapat memperoleh Roh Kudus.

Roh Kudus hanya dapat diterima oleh orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Masih banyak orang Yahudi dan Arab yang belum menerima Roh Kudus dan hal ini menjadi tanggung jawab gereja untuk melaksanakan Amanat Agung Kristus yaitu memuridkan Israel dan negara-negara Arab.

Haleluya, puji Tuhan, Amin!

Apa yang menyebabkan timbulnya ketidakpercayaan dan kebimbangan?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tesalonika 1-5