KELAHIRAN YESUS ADALAH PENGGENAPAN JANJINYA
Penulis : Anang Kristianto

Pembacaan Alkitab Hari ini :
YESAYA 9:6-7
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Sesuai dengan nubuatan Yesaya, untuk siapakah seorang anak telah lahir?
- Disebut apakah namanya oleh orang-orang?
- Bagaimana kekuasaanNya? Bagaimana Ia membesarkan dan mengokohkan kerajaanNya?

Setelah pemerintahan Raja Salomo, Israel terbagi menjadi dua kerajaan: Israel di utara dan Yehuda di selatan.
Ketegangan politik, agama, dan militer di antara keduanya sering kali menjadi fokus perhatian para nabi.
Pada zaman Yesaya, kekuatan besar Asyur terus berkembang, Asyur menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil, termasuk Israel utara (Samaria), sehingga pada saat itu Samaria jatuh ke tangan Asyur.
Yehuda sendiri, meskipun belum jatuh, merasakan ancaman besar dari Asyur.
Rakyat berada dalam ketakutan dan keputusasaan karena ancaman perang dan kehancuran.
Raja-raja Israel seringkali mencari aliansi politik dengan bangsa-bangsa kafir, mereka tidak lagi bersandar kepada Tuhan, sehingga memperparah kondisi spiritual bangsa Israel.
Kedua kerajaan jatuh ke dalam dosa penyembahan berhala, melupakan hukum Tuhan, dan meniru praktik-praktik kafir bangsa-bangsa yang ada di sekeliling mereka.
Ketidakadilan dan penindasan orang miskin menjadi hal yang umum.
Nabi-nabi seperti Yesaya menyerukan pertobatan, tetapi pesan mereka sering kali diabaikan Inilah konteks di mana nubuat Yesaya memberikan janji terang dan pemulihan.
Ditengah kondisi ini Yesaya menyampaikan janji Tuhan mengenai kelahiran seorang anak yang akan membawa kekuasaan yang besar.
Gelar yang luar biasa disematkan kepada anak yang akan lahir ini: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Janji mengenai keadilan dan kebesaran yang akan dibawa oleh Raja Damai ini.
Sesuai referensi Nabi Yesaya hidup sekitar abad ke-8 SM (antara tahun 740-701 SM).
Secara kasar nubuat ini digenapi setelah kurang lebih 700 tahun kemudian, suatu penantian yang tidak pendek.
Janji Tuhan digenapi selalu pada waktu yang tepat sesuai kehendakNya, sekalipun pada masa itu banyak orang Israel, terutama para pemimpin politik dan agama, tidak menanggapi nubuat ini dengan serius.
Mereka lebih memilih untuk mengandalkan kekuatan militer.
Kita menyadari bahwa janji tentang kerajaan yang memiliki kekuasaan yang besar ini bukanlah mengenai kerajaan dunia, namun berbicara mengenai Kerajaan Allah.
Kita adalah warga Kerajaan Allah karena menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Kita hidup dalam kerajaan yang tidak tergoncangkan dan memiliki damai sejahtera yang tidak berkesudahan.
Kelahirannya yang senantiasa kita peringati setahun sekali setidaknya mengingatkan kita semua bahwa Allah tidak pernah lupa dengan janjiNya.
Kedatangannya seharusnya juga memberikan keyakinan kepada kita bahwa anak cucu kita di masa depan pasti juga akan mewarisi seluruh janji-janjiNya yang kita dengar saat ini.
Jadi mari kita ajarkan mereka untuk setia dan tetap berpegang pada janjiNya.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.
Pembacaan Alkitab Setahun
Efesus 1-3