KASIH YANG MEMBERIKAN NYAWA

Penulis : Rina Elisabeth

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 15:13-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Tidak ada kasih yang lebih besar seperti apa di dunia ini?
  2. Kita disebut apa jikalau kita berbuat apa yang Yesus perintahkan kepada kita?
  3. Kita tidak disebut sebagai apa, jika kita tidak tahu apa yang diperbuat Tuhan kepada kita?
  4. Siapa yang memilih kita? Dan kita ditetapkan untuk apa?
  5. Apa perintah Yesus kepada kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara-saudari,

Bangsa Indonesia mengenal bulan November dengan hari Pahlawan, karena biasanya setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia merayakannya sebagai hari Pahlawan.

Hari untuk mengingat pengorbanan yang besar yang dilakukan oleh para pejuang bangsa yang sudah mengorbankan dirinya bahkan nyawanya, rela mati untuk kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia.

Yesus melebihi para pahlawan Indonesia.

Yesus menunjukkan kasih yang sejati, kasih yang rela berkorban untuk seluruh umat manusia yang berdosa.

Yesus mengorbankan dirinya sendiri dan nyawanya, taat bahkan sampai harus mati di kayu salib untuk seluruh umat manusia yang berdosa.

Alkitab berkata di Yohanes 15:13, “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”

Yesus memberikan teladan kasih sempurna kepada kita.

Yesus tidak hanya bicara tentang kasih, tapi Yesus mempraktekkan kasih-Nya.

Kita sebagai murid-Nya dipanggil untuk mengikuti teladan kasih-Nya. 

Yesus juga menyebut kita sebagai sahabat-sahabatNya dan bukan lagi sebagai hamba.

Hal ini merupakan sebuah kehormatan yang besar. Karena dengan demikian kita dapat melakukan yang sahabat kita bisa lakukan, seperti seorang sahabat yang mau rela berkorban dan memberikan nyawa seperti Yesus.

Sebab bukan kita yang memilih Yesus, tetapi Yesus yang memilih kita.

Pemilihan ini memiliki tujuan untuk pergi dan menghasilkan buah, menghasilkan buah yang tetap.

Buah ini adalah perbuatan yang nyata dari kasih dan pelayanan kita kepada Tuhan dan sesama sebagai bukti kita mengasihiNya.

Oleh karena itu, Yesus memberikan perintah yang sangat jelas, Yohanes 15:17  “Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”

Kasih yang memberikan nyawa, mengorbankan diri seperti yang dilakukan oleh Yesus.

Kasih yang memberikan nyawa tidak selalu diidentikkan dengan mati secara fisik, tetapi juga untuk zaman sekarang bisa berarti mengorbankan kenyamanan, memberikan hal yang lebih dari yang diminta, memberikan tenaga, yang pada akhirnya melepaskan ego pribadi demi kepentingan orang lain.

Tuhan Yesus memberkati.

Apakah ketika kita mengasihi, kita dengan rela mengorbankan diri atau ego kita demi kepentingan orang lain? Bagaimana hal ini dipraktekkan dalam kehidupan kita sehari-hari?

Pembacaan Alkitab Setahun

Roma 14-16