ALLAH LEBIH DAHULU MENGASIHI KITA

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 4:7-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah 1 Yohanes 4:10.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang terlebih dahulu mengasihi kita sehingga kita dapat mengasihi Tuhan dan orang lain?
  2. Apakah bukti bahwa Allah terlebih dahulu mengasihi kita sehingga kita dapat hidup di dalam kasih?
  3. Apakah akibatnya bagi hidup kita jika kita memahami bahwa Allah terlebih dahulu mengasihi kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Allah mengajarkan kepada kita bahwa kita ditetapkan untuk mengasihi Tuhan dan sesama.

“Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” (Markus 12:29-31).

Namun harus kita pahami adalah bahwa mengasihi Allah dan orang lain harus dimulai dengan pemahaman bahwa Allah terlebih dahulu mengasihi kita sehingga kita dimampukan untuk mengasihi Allah karena mengalami kelimpahan kasih Bapa.

Alkitab telah memberikan contoh tentang orang yang mengalami kasih Tuhan serta kelimpahan-Nya maka mereka dapat mengasihi Allah dengan konsisten seperti yang dialami oleh Yohanes.

Yohanes adalah murid yang dikasihi oleh Tuhan maka dia dapat hidup serta mengajarkan tentang kasih yang benar dan tepat.

”Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.” (Yohanes 13:23).

”Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” (Yohanes 19:26).

Karena Yohanes adalah murid yang mengalami dan memahami kasih Allah maka Ia mengajarkan dan hidup dalam mengasihi orang yang lain dengan benar.

”Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.” (1 Yohanes 4:7).

Berbeda dengan apa yang dialami oleh Petrus dimana dia memahami bahwa harus mengasihi Yesus tetapi tidak memahami kelimpahan akan kasih Allah dan tidak memahami bahwa Allah sangat mengasihi dia sehingga Petrus pernah mengalami kegagalan dan ketika dia mengalami jamahan kasih Yesus maka Petrus dapat bangkit kembali.

”Jawab Yesus: “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” (Yohanes 13:38).

”Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” (Yohanes 21:17).

Pahamilah kasih Allah yang besar dan Dialah yang terlebih dahulu mengasihi kita dan bergeraklah dengan kasih Allah untuk mengasihi Tuhan dan sesama serta melakukan pekerjaan Tuhan supaya kita berhasil.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara memahami bahwa Allah terlebih dahulu mengasihi saudara sehingga saudara dapat mengasihi Tuhan dan sesama.

Pembacaan Alkitab Setahun

Roma 1-3